Selasa 13 May 2025 11:41 WIB

Update Kapal Karam Bengkulu: Penumpang Berjumlah 107 Orang, 8 di Antaranya Meninggal Dunia

Sebanyak 107 orang tersebut di antaranya yaitu 101 penumpang dan enam orang ABK.

Kapal yang ditumpangi oleh para wisatawan yang habis berkunjung ke Pulau Tikus Kota Bengkulu terdampar akibat mengalami kebocoran pada Ahad (11/5/2025).
Foto: ANTARA/Anggi Mayasari
Kapal yang ditumpangi oleh para wisatawan yang habis berkunjung ke Pulau Tikus Kota Bengkulu terdampar akibat mengalami kebocoran pada Ahad (11/5/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, KOTA BENGKULU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu menyebut penumpang kapal wisata Tiga Putera yang karam pada Ahad (11/5/2025) di perairan laut Pantai Malabero, Kota Bengkulu berjumlah 107 orang. Kapal yang berlayar dari Pulau Tikus menuju Pantai Malabero tersebut diketahui karam dan menyebabkan delapan orang meninggal dunia.

"Kapal ekspedisi Bengkulu ke Pulau Tikus yang karam pada Ahad (11/5/2025), berdasarkan laporan dari masyarakat untuk total penumpang di kapal tersebut berjumlah 107 orang," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu Herwan Antoni di Mapolresta Bengkulu, Selasa (13/5/2025).

Baca Juga

Sebanyak 107 orang tersebut di antaranya yaitu 101 penumpang dan enam orang anak buah kapal (ABK), termasuk pemilik kapal wisata Tiga Putera. Dari total penumpang tersebut, 99 orang dinyatakan selamat dan delapan orang meninggal dunia.

Herwan menambahkan, dari 99 penumpang yang selamat tersebut tiga orang di antaranya masih mendapatkan perawatan intensif di ruang ICU. 10 korban mendapatkan perawatan rawat inap di Rumah Sakit Bhayangkara dan Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD) Kota Bengkulu.

"Pendataan terus dilakukan dan hampir seluruh terkonfirmasi walaupun masih ada yang belum melapor. Terakhir memang ada perubahan data yang semula 104 orang kemudian ada penambahan tiga orang dari konfirmasi penumpang yang belum melapor," ujar dia.

Untuk kronologi kejadian, bermula sekira pukul 15.20 WIB kapal wisata Tiga Putera yang dikemudikan Edi Susanto berangkat dari Pulau Tikus ke Kota Bengkulu, di mana selama perjalanan situasi masih kondusif. Namun di tengah perjalanan, kapal mengalami mesin mati sehingga Edi menyuruh ABK untuk mengisi bensin.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika Online (@republikaonline)

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement