Ahad 28 Apr 2019 16:56 WIB

Kemendag: Bawang Putih Impor Banjiri Pasar Secara Bertahap

Bawang putih impor sudah masuk Indonesia secara bertahap.

Stok bawang putih rusak milik pedagang di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (26/4). Tren kenaikan harga bawang putih yang masih berlangsung, menyulitkan pedagang menjual sisa stok yang dimiliki. Imas
Foto: Republika/Imas Damayanti
Stok bawang putih rusak milik pedagang di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (26/4). Tren kenaikan harga bawang putih yang masih berlangsung, menyulitkan pedagang menjual sisa stok yang dimiliki. Imas

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Kementerian Perdagangan menyatakan produk bawang putih impor siap membanjiri pasar tradisional di Tanah Air untuk menurunkan harganya. Menjelang Ramadhan, bawang putih dijual di kisaran Rp 48 ribu per kg hingga Rp 50 ribu per kg.

Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan Srie Agustina usai memantau operasi pasar bawang putih di Pasar KM 5, Palembang, Ahad, mengatakan pemerintah sudah mengeluarkan persetujuan impor bawang putih sebanyak 115 ribu ton. Izin itu diberikan untuk delapan pengekspor dan barangnya secara bertahap telah tiba di Indonesia.

Baca Juga

"Saat ini, kapal-kapal pengangkut bawang putih impor ini sudah masuk Indonesia," katanya.

Menurut Srie, pasokan bawang putih sebanyak 115 ribu ton itu diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri hingga beberapa bulan ke depan. Bawang putih impor akan secepatnya dikirim ke pasar-pasar tradisional untuk memenuhi gudang-gudang distributor yang mulai kosong.

Selain itu, Kementerian Perdagangan juga akan melakukan operasi pasar. Secara khusus, operasi pasar menyasar pedagang-pedagang pengecer dengan ketentuan mereka harus menjual seharga Rp 30 ribu per kg dengan harga beli ke pemerintah Rp 22.500 per kg.

Dengan upaya masif ini, Srie optimistis harga bawang putih akan kembali normal di kisaran Rp 30 ribu per kg pada awal Ramadhan. Ketika ditanya penyebab kenaikan harga bawang putih ini, Srie mengatakan salah satunya karena kebutuhan bawang putih periode Januari-April 2019 ternyata tidak bisa ditutupi oleh kelebihan pasokan impor tahun lalu.

Pada 2018, pemerintah mengimpor 450 ribu ton bawang putih dan ternyata masih ada kelebihan. Kelebihan itu, diperkirakan pemerintah dapat mencukupi kebutuhan Januari hingga April 2019, namun para distributor besar tidak menginginkan gudang-gudangnya kosong sehingga tidak semuanya dilepas ke pasar.

Berkaca dari hal ini, menurut Srie, pemerintah sudah memutuskan bahwa pada 2019 dinaikkan kuota impor bawang putih menjadi 520 ribu ton. Ia menyatakan, pada prinsipnya, pemerintah berupaya menahan gejolak harga bawang putih.

"Sejauh ini, sudah ada tren turun sejak dilakukan operasi pasar pada sepekan lalu. Kami akan melakukan ini terus sampai harga stabil," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement