Jumat 26 Apr 2019 19:59 WIB

TKN: Jokowi 72,94 Persen di Luar Negeri, Prabowo 27,06

Jokowi kalah dengan Prabowo di Mesir dan Suriah.

Rep: Rizkyan adiyudha/ Red: Teguh Firmansyah
Sejumlah Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN) melakukan penghitungan suara Pemilu 2019, di Dewan Tun Razak 1 dan 2, Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (17/4/19).
Foto: Antara/Rafiuddin Abdul Rahman
Sejumlah Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN) melakukan penghitungan suara Pemilu 2019, di Dewan Tun Razak 1 dan 2, Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (17/4/19).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengaku meraih suara terbanyak di luar negeri. TKN memastikan keunggulan pendapatan suara mereka mengacu pada hasil penghitungan manual secara internal.

"Kami menang di angka 72,94 persen.  Sementara, Pak Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di angka 27,06 persen," kata Wakil Direktur Saksi TKN Lukman Edy di Hotel Gran Melia, Jakarta Selatan pada Jumat (26/4).

Baca Juga

Lukman mengungkapkan, data hasil rekapitulasi internal yang sudah masuk ke sistem TKN sebesar 57,2 persen. Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) optimistis posisi perolehan suara di luar negeri tak jauh berubah setelah 100 persen data masuk.

"Masih menunggu beberapa data lagi dari Malaysia dan Hong Kong untuk sampai 100 persen," tambahnya.

Meski demikian, dia mengakui jika masih ada sejumlah negara yang bukan menjadi lumbung suara pasangan calon (paslon) 01.  Dia mengungkapkan, Mesir dan Suriah merupakan salah satu kawasan di mana Jokowi-Ma'ruf tidak mendapatkan suara mayoritas.

Lukman mengungkapkan, deklarasi kemenangan perolehan suara di luar negeri nantinya akan dilakukan langsung oleh Ketua TKN Erick Thohir. Namun, dia mengatakan, publikasi kemenangan itu akan dilakukan setelah 100 persen data masuk.

Menurut Lukman, kemenangan di luar negeri menjadi hal yang patut diperhatikan semua pihak. Hal ini mengingat jasa para warga perantau yang terus memantau perkembangan pemilu di negara tertentu.

Mereka juga telah bekerja menangkal berbagai macam informasi hoaks yang beredar selama masa kampanye. Terlebih, Lukman mengatakan, penyelenggaraan Pemilu di Indonesia juga telah menjadi sorotan dunia.

"Indonesia dianggap berhasil melaksanakan demokrasi dengan tingkat partisipasi yang tinggi dan menjadi contoh analisis bagi pengamat di luar negeri," kata Lukman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement