Jumat 26 Apr 2019 11:56 WIB

Ketua KPU: Doakan Para Penyelenggara Pemilu

Selain doa, Arief juga imbauan melaksanakan shalat ghaib penting dilakukan.

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Esthi Maharani
Ketua KPU, Arief Budiman memberikan pernyataan kepada wartawan di Pusat Informasi Penghitungan Suara, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (20/4).
Foto: Republika/Riza Wahyu Pratama
Ketua KPU, Arief Budiman memberikan pernyataan kepada wartawan di Pusat Informasi Penghitungan Suara, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (20/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Arief Budiman, mengimbau semua pihak untuk mendoakan penyelenggara pemilu yang sedang bertugas. Arief pun meminta doa untuk penyelenggara pemilu yang jatuh sakit dan meninggal dunia saat bertugas. Arief juga mengatakan imbauan melaksanakan shalat ghaib penting dilakukan.

''Saya pikir ini penting, bagian dari simpati empati dan doa yang perlu disampaikan kepada para pahlawan demokrasi yang sudah gugur, " ujar Arief kepada wartawan di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (26/4).

Dia pun berpesan agar semua penyelenggara pemilu saling menguatkan dan mendoakan.  Sebab,  pelaksanaan proses penghitungan hasil pemilu masih belum selesai. 

"Saya menyerukan para penyelenggara pemilu mendoakan, saling menguatkan, baik mereka yang saat ini sedang menyelenggarakan tugas beratnya maupun yang sudah meninggal dunia," tambah Arief. 

Sebelumnya, Komisioner KPU,  Hasyim Asy'ari,  mengimbau jajaran penyelenggara pemilu di daerah menggelar shalat ghaib untuk mendoakan para KPPS yang meninggal dunia saat bertugas dalam pemilu. Jumlah KPPS yang meninggal dunia dan sakit semakin bertambah.

Hasyim mengatakan KPU RI menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya kepada penyelenggara pemilu yang telah bekerja keras menjalankan tugas kepemiluan hingga jatuh sakit dan meninggal dunia.  Karena itu, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota seluruh Indonesia menggelar doa bersama. 

"Kami menyerukan untuk  melakukan  doa bersama untuk jajaran penyelenggara pemilu yang meninggal dan sakit. Dan khusus yang beragama Islam besok lusa setelah shalat Jumat melaksanakan shalat ghaib dalam rangka mendoakan saudara kita penyelenggara pemilu yang meninggal, " ujar Hasyim kepada wartawan di Kantor KPU,  Menteng, Jakarta Pusat,  Rabu (24/4).

Sementara itu,  hingga Kamis (25/4) sore,  tercatat ada 225 KPPS yang meninggal dunia saat bertugas.  Selain itu, ada 1.470 KPPS yang jatuh sakit saat bertugas. Sehingga total jumlah KPPS yang terkena musibah mencapai 1.690 orang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement