Jumat 26 Apr 2019 03:34 WIB

BNNP Kaltim Tangkap 32 Tersangka Narkoba

32 tersangka tersebut diamankan dalam operasi di tiga tempat.

Stop Narkoba (ilustrasi)
Foto: Republika
Stop Narkoba (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) bersama BNNK Samarinda mengamankan 32 orang tersangka narkoba.

Kabid Pemberantasan BNNP Kaltim, AKBP H Tampubolon mengatakan, puluhan tersangka tersebut diamankan dalam operasi yang dilaksanakan di tiga tempat yakni Gang Bakti dan Gang Masjid yang berada di jalan Lambung Mangkurat, dan Gang Pulau Indah, Jalan Kesehatan, pada Rabu (24/4) sore hingga malam harinya.

"Tiga lokasi tersebut sudah berpredikat kampung narkoba, dan dalam operasi itu petugas berhasil mengamankan sebanyak 32 orang," katanya.

Ia membeberkan dari 32 orang diamankan, diantaranya berprofesi sebagai satuan pengaman, mahasiswa, pedagang, ibu rumah tangga, pelajar, dan ada juga PNS Golongan 3B, yang menjabat sebagai Sekretaris Lurah Sindang Sari, bernama Id (52).

"Kami tidak akan pernah berhenti untuk memerangi narkoba, dan jangan berpikir ketika tempat yang sudah kita datangin sudah bebas dari operasi lagi," katanya.

Menurut Tampubolon, mayoritas warga yang terjaring merupakan pembeli, namun demikian juga terdapat sebagai pengedar. "Kalau ada pengguna yang ada barangnya (narkoba) kita proses,tapi kebanyakan dari mereka tidak ada, kita beri kesempatan mereka untuk berobat, kita akan rehabilitasi mereka semua," jelasnya.

Hal yang membuat Tampubolon terkejut saat operasi dilakukan didapati seorang ibyang sengaja datang tengah malam hanya untuk membeli sabu. "Saya sempat heran, ada ibu rumah tangga berani datang tengah malam, ternyata mau beli sabu," ucapnya.

Ia menambahkan dari hasil penindakan yang dilakukan oleh tim di lapangan sejak Minggu (21/4) malam lalu, hingga Rabu (24/4) sudah terdapat sekitar 98 orang yang diamankan.

"Untuk yang PNS, kita akan laporkan ke instansi terkait. Ini harusnya menjadi perhatian pemerintah," ujarnya.

Sementara itu, Lurah Sindang Sari, Ali Zubaid menilai, tidak ada gelagat yang mencurigakan dari sekretarisnya, namun sekretarisnya kerap bicara tergagap-gagap dan tidak jelas apa yang disampaikan. "Kalau gelagat tidak ada yang mencurigakan, hanya saja kalau ngomong gagap, susah bicara," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement