Rabu 24 Apr 2019 06:07 WIB

Fenomena Amil Milenial

Saat ini semakin banyak anak muda milenial menjadi amil zakat.

Nana Sudiana, Sekjend FOZ & Direksi IZI
Foto:

Amil Muda, Bukan Amil Konvensional

Sahabat Amil yang dirahmati Allah...

Amil muda adalah amil yang penuh dinamika. Spiritnya adalah spirit pejuang. Mereka walau muda usianya, namun kuat keberaniannya. Cara pandang OPZ idealnya tak semata menggunakan pendekatan ciri-ciri biologis atau stereotipe semata. Ada pendekatan yang bagus untuk semakin mengokohkan mereka yakni pendekatan dialog dan memberikan tantangan dan kesempatan untuk mereka.

Mereka ini kan tak mudah menerima perintah dari satu arah, apalagi yang bersifat kaku model instruksi. Salah satu bentuk pengajuan OPZ yang ingin merangkul amil muda ini adalah dengan penuh kedamaian, mengakui dan menerima dengan baik generasi ini. Mengakui dengan apa adanya yang terjadi, juga dengan segala konsekuensi keberadaannya.

Amil muda-amil muda yang ada saat ini memang dahsyat. Sejumlah lembaga bisa menjadi ikut hebat bila mampu memanfaatkan amil muda yang penuh energi dan kreatifitas ini. Amil muda juga seiring perkembangan zaman mengalami disrupsi situasi. Anak-anak muda yang kini bermetamorfosis jadi amil muda terdisrupsi menjadi bagian pemecahan masalah di masa depan.

Menurut Rhenald Kasali secara sederhana begini, disrupsi adalah perubahan untuk menghadirkan masa depan ke masa kini. Perubahan semacam itu biasanya mempunyai sekurang-kurangnya tiga ciri.

Pertama, produk atau jasa yang dihasilkan perubahan ini harus lebih baik daripada produk/jasa sebelumnya. Kedua, harga dari produk/jasa hasil disruption ini harus lebih murah ketimbang produk/jasa sebelumnya.

Kalau harganya lebih mahal, untuk apa mereka melakukan disrupsi? Ketiga, produk/jasa yang dihasilkan proses disrupsi juga harus lebih mudah diakses atau didapat para penggunanya. Bukan sebaliknya, malah lebih susah dijangkau.

Itulah tiga ciri dari proses disrupsi. Dalam konteks organisasi pengelola zakat, keberadaan amil muda ini bisa sangat berarti. Mereka bisa mengubah wajah OPZ yang tadinya biasa-biasa saja bisa menjadi luar biasa.

Produk atau jasa OPZ karya para amil muda generasi milenial ini bakal memangkas cara-cara lama dalam mengelola OPZ dan mereka juga akan menjadikan model atau gaya OPZ lama yang masih bersikukuh dengan gaya konvensional akan tumbang dan ketinggalan zaman.

Daya dorong amil muda tak berhenti pada penciptaan pendekatan baru dalam mengelola zakat. Ibarat efek bola salju, perubahan yang didorong amil muda ini akan terus melaju ke segala arah dan tak akan berhenti. Sejumlah kebiasaan kampanye zakat dengan cara lama misalnya, nanti bergeser ke arah kebiasaan amil muda. Secara perlahan berubah dalam format film dan ditaruh di sosial media seperti Youtube, Facebook, Instagram dan lainnya.

Pengelolaan zakat ke depan, akan semakin memangkas jumlah orang, pergeseran ini akan mengubah aturan main di lapangan selama ini yang menyatakan layanan yang hebat butuh banyak orang. Dengan era disrupsi, yang digagas amil muda yang juga anak-anak milenial ini, layanan lembaga-lembaga zakat ke depan akan berbasis aplikasi dan tanpa butuh orang lagi. Komunikasi yang dibangun juga bisa jadi hanya dengan mesin penjawab.

Itulah gambaran disrupsi yang akan terjadi di dunia zakat, yang bisa jadi hal ini digagas para amil muda yang ada di gerakan zakat. Dari waktu ke waktu, bisa jadi gelombang disrupsi dunia zakat ini terus terjadi. Dan sepanjang masih kuatnya spirit anak-anak milenial yang kini jadi amil muda, bisa jadi perubahan ini belum akan berhenti.

Amil muda, mereka bisa jadi miskin pengalaman, tetapi jangan salah, mereka ini tak punya beban masa lalu dan tak ada sedikit pun rasa gentar dan takut untuk menjelajahi masa depan yang unclear, unpredictable, dan uncertain. Jelas hal ini bertolak belakang dengan amil "zaman konvensional" yang mungkin kaya pengalaman tetapi lebih suka rutinitas dan sesuatu yang sudah jelas dan apa adanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement