Selasa 23 Apr 2019 16:39 WIB

Polri: Belum Ada Tersangka Kasus Kotak Suara Terbakar

Kasus kotak suara terbakar terjadi di Gudan Logistik Pemilu di Pesisir Selatan.

Rep: Mabruroh/ Red: Andri Saubani
Polisi melintas di samping Sekretariat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) yang terbakar di Nagari Kapuh, Kecamatan Koto XI, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Senin (22/4/2019).
Foto: Antara/Muhammad Arif Pribadi
Polisi melintas di samping Sekretariat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) yang terbakar di Nagari Kapuh, Kecamatan Koto XI, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Senin (22/4/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Gudang Logistik Pemilu di Kecamatan Koto XI Terusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat terbakar pada Senin (22/4) kemarin. Polisi menyatakan, belum mengamankan siapa pun terkait insiden terbakarnya kotak suara tersebut.

“Belum ada (pelaku yang diamankan), sementara belum,” kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo, Selasa (23/4).

Baca Juga

Menurutnya, yang telah dilakukan kepolisian terhadap peristiwa tersebut masih sebanyak penyelidikan. Termasuk, mencari keterangan dari beberapa saksi yang ada di lokasi kejadian.

“Sudah ada beberapa saksi yang kami mintai keterangannya, (saksi) di TKP dan saksi yang mengetahui tentang peristiwa itu,” kata Dedi.

Polisi juga sambungnya, masih melakukan pemeriksaan dan pendalaman terkait penyebab munculnya api dan membakar gudang logistik pemilu tersebut. Namun terkait hasilnya, menurutnya masih ditangani oleh petugas di lapangan.

“Aparat kepolisian di sana dan labfor juga mengecek (apa) yang menjadi penyebab kebakaran gudang penyimpanan kotak suara di Sumbar itu,” terangnya.

Sebelumnya, Ketua KPU Pesisir Selatan  Epaldi Bahar mengatakan, ada 785 kotak suara di dalam gudang  tersebut. Sebanyak 10 kotak yang hangus dilahap api dan sisanya masih bisa diselamatkan.

Peristiwa kebakaran sendiri terjadi padat Senin dini hari sekitar pukul 01.00 WIB. Saat itu, para petugas tengah beristirahat agar dapat melanjutkan pekerjaan esok harinya.

Epaldi menceritakan, kebakaran terjadi setelah pintu gudang losgistik tertutup rapat. Setelah itu, terlihat api berkobar di dalam.

Panitia yang merupakan anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS) memang masih masih berjaga selama proses rekapitulasi selesai. Begitu mereka melihat ada kobaran api dari dalam gudang logistik, panitia beserta aparat keamanan langsung berupaya memadamkan api dan menyelamatkan kotak-kotak suara yang dekat dari api.

Saat ini, kata Epaldi, pihaknya masih mengidentifikasi kotak surat suara dari TPS mana dan kotak untuk pemilihan apa saja yang terbakar. "Masih kita identifikasi, 10 itu kotak suara untuk pilpres, pileg atau DPD, kita belum tahu. Nanti setelah diidentifikasi baru kita bicarakan penangannya sesuai arahan dari KPU provinsi," kata dia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement