Selasa 23 Apr 2019 12:14 WIB

Gubernur Lemhannas Sarankan Pertemuan Jokowi-Prabowo

Pemilu 2019 seharusnya tak dinodai dengan berbagai bentuk konflik sosial.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Teguh Firmansyah
Gubernur Lemhanas, Agus Widjojo
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Gubernur Lemhanas, Agus Widjojo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Lemhannas RI, Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo, menilai, pertemuan antara Joko Widodo dengan Prabowo Subianto akan dapat mengecilkan keterbelahan di tengah masyarakat saat ini. Untuk itu, diperlukan keikhlasan kedua belah pihak agar pertemuan tersebut dapat terjadi.

"Kita tidak bisa paksakan. Kalau bisa, akan sangat bagus sekali karena itu akan meredamkan suhu polarisasi pada masyarakat," jelas Agus usai konferensi pers di Lemhannas RI, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (23/4).

Baca Juga

Agus mengatakan, pertemuan antarkandidat pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 itu tidak bisa dipaksakan. Agar pertemuan tersebut dapat terjadi, kata dia, diperlukan kesadaran atas kesetiaan dan keikhlasan kedua orang tersebut. "Itu akan kembali berpulang pada kesetiaan dan keikhlasan beliau-beliau berdua. Nggak bisa dipaksakan," ujar dia.

Pada konferensi pers, Agus mengatakan, pelaksanaan Pemilu 2019 seharusnya tidak dinodai dengan berbagai bentuk konflik sosial. Menurutnya, yang kini sangat menentukan situasi yang kondusif ke depan adalah sikap para elite politik yang berkontestasi pada Pilpres 2019 lalu.

"Pelaksanaan pencoblosan tanggal 17 April 2019 lalu yang berjalan aman dan tertib, seharusnya tidak perlu dinodai dengan berbagai bentuk konflik sosial, termasuk yang berkembang di media sosial," ujar Agus.

Agus menuturkan, konflik sosial tersebut berpotensi menghasilkan disintegrasi sosial maupun nasional. Karena itu, ia menyebutkan, hal yang sangat diperlukan untuk membangun situasi kondusif ke depan adalah sikap para elite politik, terutama para pemimpin dari kedua kubu yang mengikuti Pilpres 2019 lalu.

"Hal yang sangat diperlukan untuk membangun situasi yang kondusif bagi ketenangan, perdamaian, dan merajut kembali persatuan dan kesatuan bangsa adalah sikap para elit," kata dia.

Agus meyakini, kedua pasangan calon yang mengikuti Pilpres 2019 merupakan dua putra terbaik bangsa yang memiliki sifat negarawan. Ia yakin dua orang pimpinan kedua kubu tersebut selalu berpikir tentang apa yang terbaik bagi bangsa ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement