Senin 22 Apr 2019 13:43 WIB

Bawaslu: 26 pengawas Pemilu Meninggal Saat Bertugas

Bawaslu mengucapkan duka cita kepada keluarga korban.

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Esthi Maharani
Anggota Bawaslu Rahmat Bagja (tengah)
Foto: Republika/Prayogi
Anggota Bawaslu Rahmat Bagja (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Rahmat Bagja, mengatakan ada 26 orang pengawas yang meninggal dunia saat menjalankan tugas mengawasi pelaksanaan Pemilu 2019. Para pengawas itu berada di jajaran daerah. 

"Menjadi kesedihan bagi kami bahwa jajaran pengawas kami ada yang gugur saat bertugas. Ada 26 orang yang meninggal,  itu ada di jajaran kabupaten/kota, kecamatan hingga desa, " ujar Bagja ketika dijumpai wartawan di Kantor Bawaslu,  Thamrin,  Jakarta Pusat,  Senin (22/4).

Bawaslu mengucapkan duka cita kepada keluarga korban. Nantinya,  Bawaslu pun akan memberikan santunan kepada keluarga pengawas tersebut.

"Kami ikut berduka-cita sedalam-dalamnya.  Insya Allah akan ada perhatian (santunan) dari Bawaslu kepada keluarga dan nanti akan kami sampaikan. Gugurnya jajaran pengawas kami ini menjadi evaluasi kami dalam pengawasan pemilu, " tegas Bagja.

Sementara itu, tugas pengawasan para pengawas yang meninggal dunia akan digantikan oleh pengawas lainnya. "Nanti akan digantikan oleh teman-teman seperjuangannya. Kami akan menuntaskan proses pengawasan pemilu hingga akhir, " tambah  Bagja. 

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU),  Viryan,  mengatakan sebanyak 54 orang kelompok petugas penyelenggara pemilu (KPPS) meninggal dunia pada saat bertugas dalam Pemilu 2019. Selain itu, ada 32 orang petugas KPPS yang sakit segelah bertugas. 

"Ada sebanyak 86 petugas yang mengalami musibah. Yang meninggal dunia ada 54 orang dan sakit 32 orang," ujar Viryan ketika dikonfirmasi wartawan,  Senin (22/4).

Data tersebut, kata dia,  berdasarkan hasil rekapitulasi KPU lada Ahad (21/4) malam.  Sementara data terbaru pun masih terus berkembang. 

"Data terus kami update, sebagian besar penyebab musibah yang dialami petugas karena kelelahan dan kecelakaan. Datanya sangat mungkin masih bertambah karena sekarang masih prosea rekap suara di kecamatan sedang berlangsung, KPPS, PPS dan PPK terus merekap suara," jelas Viryan. 

KPU menyatakan dukacita kepada KPPS dan keluarga KPPS.  Menurut Viryan, para KPPS yang meninggal adalah pahlawan Pemilu 2019.

"Sedih sekali melihat teman-teman kami berguguran. Mereka pahlawan pemilu Indonesia 2019," tegasnya. 

KPU berharap, ada layanan kesehatan gratis dari Kementerian Kesehatan melalui Dinas Kesehatan dan Pemda setempat untuk penyelenggara pemilu baik KPPS,  PPS,  PPK,  pengawas TPS,  PPL dan Panwascam hingga para saksi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement