Senin 22 Apr 2019 11:20 WIB

KPU Sumbar Tunggu Laporan Kebakaran Gudang Logistik Pemilu

Di gudang logistik tersebut terdapat 785 kotak surat suara dan 10 diantaranya hangus

Rep: Febrian Fachri/ Red: Esthi Maharani
Kotak Suara
Foto: Republika/Musiron
Kotak Suara

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sumatera Barat Amnasmen mengatakan masih menunggu laporan terkait kejadian kebakaran gudang logistik surat suara di Kabupaten Pesisir Selatan. Gudang losgistik Pemilu di Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan kebakaran dini hari tepatnya pukul 01.00 WIB, Senin (22/4).

Amnasmen sudah mendengar ada 10 kotak surat suara yang terbakar. Tapi belum diketahui 10 kotak surat suara tersebut berasal dari TPS mana dan jenis kotak suara itu berisi surat suara untuk Pemilu Legislatif atau Pemilu Presiden.

"Sekarang teman-teman KPU Pesisir Selatan masih mengindentifikasi. Kita tunggu dulu sebelum memikirkan tindakan selanjutnya," kata Amnasmen kepada Republika.

Amnasmen berharap 10 kotak surat suara yang hangus dilahap si jago merah dapat teridentifikasi supaya proses rekapitulasi bisa dilanjutkan kembali. KPU, kata Amnasmen akan berkoordinasi dengan pemerintah  dan aparat keamanan setempat untuk membicarakan kemungkinan pemindahan tempat rekapitulasi di kecamatan Koto XI Tarusan supaya proses rekapitulasi di tingkat kecamatan tersebut tidak terlambat.

"Kita sedang megusahakan supaya proses rekapnya dilanjutkan," ujar Amnasmen.

Kebakaran gudang logistik pemilu terjadi pukul 01.00 WIB atau beberapa jam setelah panitia membubarkan diri setelah proses rekapitulasi suara diteruskan di tingkat kecamatan. Keterangan dari Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pesisir Selatan Epaldi Bahar, di dalam gudang logistik tersebut terdapat 785 kotak surat suara. 10 kotak hangus terbakar. Sisanya berhasil diamankan.

"Ada sepuluh kotak terbakar, kejadiannya kira-kira pukul 01.00 WIB, saat itu kawan-kawan ingin istirahat setelah rekap di kecamatan dipending untuk dilanjutkan besok," kata Epaldi.

Epaldi menceritakan kebakaran terjadi setelah pintu gudang losgistik tertutup rapat. Setelah itu, terlihat api berkobar di dalam. Panitia yang merupakan anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS) memang masih berjaga selama proses rekapitulasi selesai.

Begitu mereka melihat ada kobaran api dari dalam gudang logistik, panitia beserta aparat keamanan langsung berupaya memadamkan api dan menyelamatkan kotak-kotak suara yang dekat dari api. Saat ini kata Epaldi pihaknya masih mengidentifikasi kotak surat suara dari TPS mana dan kotak untuk pemilihan apa saja yang terbakar.

"Masih kita identifikasi, 10 itu kotak suara untuk pilpres, pileg atau DPD, kita belum tahu. Nanti setelah diidentifikasi baru kita bicarakan penangannya sesuai arahan dari KPU provinsi," ujar Epaldi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement