Rabu 17 Apr 2019 17:45 WIB

Ini Harapan Risma untuk Presiden Terpilih

Tri Rismaharini berharap presiden terpilih meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Christiyaningsih
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini melakukan pencoblosan pemilihan umum 2019 di TPS 001 Jalan Wiyung Indah Blok L/1-A, Kelurahan Jajar Tunggal, Wiyung, Surabaya, Rabu (17/4).
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini melakukan pencoblosan pemilihan umum 2019 di TPS 001 Jalan Wiyung Indah Blok L/1-A, Kelurahan Jajar Tunggal, Wiyung, Surabaya, Rabu (17/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyampaikan harapannya untuk siapa pun presiden dan calon presiden yang terpilih nantinya. Risma berharap presiden dan wakil presiden terpilih bisa benar-benar meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Risma khawatir jika kesejahteraan tidak diperhatikan, maka akan timbul gejolak-gejolak di tengah masyarakat.

"Saya berharap untuk terutama kesejahteraan warga bisa lebih ditingkatkan. Karena kalau kesejahtetaan warga tidak segera ditingkatkan, akan banyak sekali gejolak-gejolak," kata Risma seusai menyalurkan hak pilihnya di TPS 001 di Jalan Wiyung Indah Surabaya, Rabu (17/4).

Baca Juga

Risma kemudian mengimbau masyarakat Surabaya untuk bisa menerima apa pun hasil pemilihan presiden dan wakil presiden tersebut. Wali kota perempuan peetama di Surabaya tersebut mengingatkan apa pun hasil yang didapat, itu merupakan kehendak Tuhan yang pasti ada hikmahnya.

"Saya kira kita harus belajar menerima apa pun yang terjadi karena pasti ada hikmah di balik itu semua. Tuhan berkehendak. Mari kita terima semua dengan lapang dada dan kita kembali melanjutkan untuk hidup yang lebih baik lagi," kata Risma.

Perempuan kelahiran Kediri itu mengatakan golput hanya dilakukan oleh orang yang kebingungan menentukan pilihannya. Apalagi, dari calon pemimpin yang bersedia pasti ada yang dirasa lebih baik dan memang layak untuk dipilih. "Sebetulnya golput itu hanya untuk orang bingung. Siapapun calonnya harus kita bisa memutuskan. Memang pasti ada jelek ada baik, ada buruk ada bagus, tapi kan ada yang lebih baik kan pasti," ujar Risma.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement