REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mabes Polri mencatat situasi yang kondusif saat hari pencoblosan Pemilu 2019, Rabu (17/4). Juru Bicara Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, meski ada sejumlah catatan kendala teknis di beberapa tempat pemungatan suara (TPS), namun situasi keamanan di seluruh Tanah Air berlangsung normal. “Dari Aceh sampai Papua sejauh ini kondusif,” kata Dedi di Jakarta, Rabu (17/4).
Situasi kondusif, kata Dedi terpantau sejak awal dimulai pemungutan suara pada pukul 07.00 waktu setempat, sampai menjelang tutup pendaftaran pemilih di TPS wilayah Indonesia bagian barat (WIB) pada pukul 13.00. “Kita doakan semoga tetap kondusif sampai selesai,” begitu kata Dedi.
Meski demikian, Dedi mengatakan, ada sejumlah kendala teknis di sejumlah wilayah pemilihan. Di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah (Sulteng), kata Dedi logistik pemilu yang lambat sampai, membuat Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) memolorkan waktu pencoblosan. Logistik yang lambat sempat membuat 11 kecamatan di wilayah tersebut, kata Dedi, terlambat menggunakan hak pilih.
Namun kata Dedi, pencoblosan tetap digelar. “Terlambat itu sejak kemarin (16/4) karena pelipatan surat suara dari KPU. Tetapi pemilu tetap berjalan diupayakan berjalan sana,” kata Dedi. Selain di Banggai, keterlambatan kedatangan logistik surat suara juga terjadi di sejumlah wilayah pemilihan di Papua. Namun Dedi mengatakan, Mabes Polri masih menunggu laporan tentang kendala teknis di lokasi pemilihan.
“Yang kelihatan saat ini (ada kendala, Red) di Sulteng dan Papua saja,” ujar Dedi menambahkan. Meski demikian, kata dia, situasi keamanan saat ini dari Aceh sampai Papua dalam situasi tertib dan aman. “Alhamdulillah, semua berjalan dengan baik dan lancar. Secara umum bisa disimpulkan situasi keamanan dan ketertiban, kondusif,” sambung Dedi.