REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengkubuwono, mengimbau kepada masyarakat agar ikhlas menerima siapapun yang menang atau pun kalah dalam Pemilu 2019 ini. Ia berharap pemenang pada Pemilu Serentak 2019 akan membawa Indonesia menjadi lebih baik.
"Menang kalah itu suatu yang wajar karena pilihan publik itu yang menumbuhkan suara di pilih atau tidak. Saya kira ikhlas saja," kata Sultan usai menggunakan hak pilihnya di TPS 15 Panembahan, Yogyakarta, Rabu (17/4).
Sultan menambahkan keberatan-keberatan terkait hasil pemilu dapat diajukan melalui cara-cara yang demokratis. Jika ada pihak yang ingin mengajukan keberatan, ia mengatakan, Undang-Undang Pemilu mengizinkan peserta mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Namun, ia berharap, semua pihak untuk jujur menanggapi hasil pemilu ini. "Dalam arti kalau selisih suaranya besar susah untuk dikatakan 'kenapa saya harus kalah', saya kira jujur saja," kata Sultan.
Di sisi lain, ia mengimbau masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dan menentukan sendiri pilihannya dengan bijak. "Harapan saya lebih dari 80 persen (masyarakat) bisa menggunakan hak pilihnya," kata Sultan.
Berdasarkan pantauan Republika.co.id di TPS Panembahan, Sultan datang sekitar pukul 07.28 WIB. Sultan ditemani oleh istrinya, yakni Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas, beserta anak-anaknya.
Sesampainya di TPS, Sultan langsung mengisi daftar hadir dan mendapatkan nomor antrean pertama. Usai menggunakan hak pilihnya, Sultan pun memperlihatkan jarinya ke kerumunan wartawan yang telah menunggu sejak pagi. Ia meninggalkan TPS sekitar 08.07 WIB.