Senin 15 Apr 2019 21:48 WIB

Mahfud MD Sebut Politik Uang Pertanda Demokrasi Primitif

Mahfud menilai politik uang itu amoral.

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Muhammad Hafil
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD memberikan pandangannya pada Bincang Millenial bersama Mahfud MD, di Jakarta, Senin (15/4/2019).
Foto: Antara/Muhammad Adimadja
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD memberikan pandangannya pada Bincang Millenial bersama Mahfud MD, di Jakarta, Senin (15/4/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menghimbau agar politik uang tidak dilakukan. Menurutnya, politik uang merupakan tindakan tak berakhlak dan menandakan demokrasi primitif.

"Politik uang itu amoral, pertanda demokrasi primitif. Di dalam demokrasi primitif suara pemilih diperjualbelikan oleh kontestan dan pemilik hak suara," tulisnya melalui akun twitter resmi miliknya @mohmahfudmd, Senin (15/4).

Baca Juga

 

Mahfud menjelaskan baik politik uang dan demokrasi primitif, merupakan hal serupa, yakni primitif. Keduanya, lanjut Mahfud menjualbelikan hak politik selama lima tahun dengan pencoblosan yang hanya lima menit.

Karena itu, Mahfud mengajak para pemilih untuk memilih sesuai dengan hati mana yang terbaik dari kedua kandidat. Dia mengatakan, seumpama sudah ada yang memberi uang, tetaplah pada pilihan yang terbaik. "Jangan memilih karen diberi uang," larangnya.

Selain itu, bagi kedua kontestan, baik pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin maupun Prabowo-sandi, Mahfud meminta berjuang secara benar tanpa menggunakan politik uang. "Untuk kontestan, jangan berjuang untuk terpilih hanya karen Anda bisa membeli suara. Itu amoral, tahu?" jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement