Ahad 14 Apr 2019 03:20 WIB

TKN: Kartu Jokowi Simbol Negara Hadir Bagi Fakir Miskin

Kartu Jokowi menjawab amanah konstitusi 1945.

Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan Ma'ruf Amin mengikuti debat kelima Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan Ma'ruf Amin mengikuti debat kelima Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Maruf Amin Arif Budimanta, mengatakan program kartu-kartu Jokowi merupakan simbol negara hadir bagi masyarakat yang membutuhkan. Ia pun membutuhkan pembagian kartu-kartu itu.

"Kartu-kartu ini adalah simbolik untuk negara hadir bagi golongan fakir dan miskin," kata Arif Budimanta dalam keterangan pers setelah debat capres kelima di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu malam.

Baca Juga

Jokowi-Maruf Amin menawarkan tiga program jika terpilih sebagai presiden dan wakil presiden yang diwujudkan dengan kartu-kartu yakni Kartu Sembako Murah, Kartu Pra Kerja, dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.

Program-program tersebut dianggap oleh kubu lawan politiknya sebagai sesuatu yang tidak efektif dan tidak mengandung unsur kebaruan. "Kartu-kartu ini basis datanya sama yakni dari data kependudukan, tujuannya untuk menjawab amanah konstitusi," katanya.

Ia menambahkan, untuk menjawab amanah konstitusi yakni UUD 1945 Pasal 34 ayat 1 berbunyi  "Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara" maka Jokowi menggunakan instrumen kartu. "Programnya KIP kuliah, kartu prakerja, dan kartu sembako murah," katanya.

Sementara itu Nita Dewi (Relawan Kelompok Perempuan/Koper UMKM) yang turut serta mewakili TKN saat jumpa pers mengatakan penggunaan kartu-kartu tersebut belum berbasis digital karena sebagian besar masyarakat Indonesia prasejahtera belum 100 persen paham digital. "Kasih kesempatan Pak Jokowi untuk memeratakan digitalisasi sampai akar rumput," katanya

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement