Jumat 12 Apr 2019 14:49 WIB

Pembangunan Kolam Retensi Gedebage Masuk Persiapan Lelang

Anggaran Rp 15 miliar disiapkan untuk pembangunan kolam retensi Gedebage.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Esthi Maharani
Para pekerja menyelesaikan fasilitias publik di pinggiran Kolam Retensi Sirnaraga, Kota Bandung, Selasa (13/11).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Para pekerja menyelesaikan fasilitias publik di pinggiran Kolam Retensi Sirnaraga, Kota Bandung, Selasa (13/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) berencana membangun kolam retensi Gedebage tahun ini. Kolam retensi ini dimaksudkan untuk meminimalisasi banjir di kawasan Gedebage.

Sekretaris DPU Kota Bandung Dudy Prayudi mengatakan saat ini pembangunan kolam retensi masih dalam persiapan untuk masuk lelang. Pihaknya tengah menyelesaikan persyaratan lelang.

"Sekarang masih dalam penyempurnaan (persiapan lelang) karena kita masih koordinasi terus, ada masukan juga dari tim ahli walikota. Kita berharap di bulan April ini bisa langsung masuk lelang," kata Dudy baru-baru ini.

Dudy mengatakan biasanya proses lelang memakan waktu satu hingga dua bulan hingga siap dikerjakan oleh pemenang lelang. Ia menargetkan pembangunan dapat dimulai pada pertengahan tahun atau bulan Juni. Sehingga pengerjaan kontruksi bisa segera dijalankan kontraktor.

Ia mengatakan pihaknya telah menganggarkan Rp 15 miliar untuk pembangunan kolam retensi Gedebage. Diharapkan dengan infrastruktur ini dapat mengatasi masalah banjir di kawasan tersebut. Khususnya kawasan Pasar Gedebage yang menjadi langganan banjir.

"Intinya menahan air agar tidak langsung masuk sungai. Air parkir dulu sekitar berapa menit berapa jam baru masuk lagi ke sungai," ujarnya.

Ia menyebutkan kolam retensi Gedebage ini dbangun dengan luas 2.000-3.000 meter persegi yang dapat menampung air hingga sembilan ribu meter kubik. Di samping itu, banjir di kawasan Bandung Timur itu juga akan diantisipasi dengan kolam retensi di Masjid Al Jabar yang tengah dibangun Pemprov Jawa Barat. Rencananya akan ada kolam penampungan air yang luasnya jauh lebih besar.

Ia mengakui kolam retensi bukan metode untuk mengentaskan masalah banjir hingga selesai. Namun setidaknya bisa menjadi salah satu program meminimalisasi banjir yang menghambat aktivitas masyarakat di sekitar Gedebage.

"Minimal dampak dari banjir tidak terlalu banyak. Kalau misal genangannya hanya 30 centimeter dengan ada retensi bisa cuma 10 centimeter. Memang belum bisa hilang 100 persen. Tapi kita minimalisasi dampaknya saja," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement