REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Memasuki hari keempat, banjir masih merendam sejumlah perumahan di wilayah Indramayu kota, Kamis (11/4). Sejumlah warga pun masih memilih mengungsi karena rumah mereka belum bisa ditinggali.
Berdasarkan pantauan Republika.co.id, Kamis (11/4) pagi, banjir di antaranya masih menggenangi Perumahan Graha Arta, Sindang Citra dan Mulia Residen di Kecamatan Sindang, serta Perumahan Griya Asri 1 dan Adava di Kecamatan Indramayu. Ketinggian air di sejumlah titik lokasi masih ada yang di atas satu meter.
Sebagian penghuni perumahan-perumahan itupun masih memilih mengungsi. Salah satunya Wastiah, warga Blok Askal Perumahan Sindang Citra. Dia memilih bertahan di tenda darurat yang dibuat dari terpal dan spanduk bekas, yang tak jauh dari rumahnya. "Sudah empat hari di sini. Inginnya sih segera pulang, tapi masih menunggu air surut," kata Wastiah.
Dia mengatakan, selama mengungsi, bantuan makanan sudah datang dari Pemkab Indramayu maupun pihak lainnya. Sementara itu, untuk mengurangi genangan air, jajaran Polres Indramayu bekerjasama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggung, melakukan penyedotan air dengan mesin pompa. Penyedotan dilakukan di sejumlah titik jalan raya, sekolah, maupun perumahan.
Tak hanya itu, para anggota kepolisian juga membersihkan aliran-aliran sungai dari sampah yang mengganggu jalannya arus air. "Dengan upaya ini, kami berharap banjir bisa secepatnya surut," kata Kapolres Indramayu, AKBP M Yoris MY Marzuki.
Seperti diberitakan, banjir luapan Sungai Cimanuk telah merendam 19 desa di lima kecamatan di Kabupaten Indramayu sejak Senin (8/4) lalu. BPBD Kabupaten Indramayu mencatat, terdapat 8.271 unit rumah warga di 19 desa itu yang terendam air dengan ketinggian bervariasi hingga lebih dari satu meter.