Kamis 11 Apr 2019 09:00 WIB

Jokowi Pasang Target Perolehan Suara DKI Jakarta 55 Persen

Jokowi meminta pendukungnya menggunakan hak pilih dalam pilpres

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Esthi Maharani
Calon Presiden petahana nomor urut 01 Joko Widodo
Foto: Republika/Abdan Syakura
Calon Presiden petahana nomor urut 01 Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres), Joko Widodo (Jokowi), memasang target perolehan suara di DKI Jakarta sebesar 55 persen. Angka ini hanya naik tipis dibanding realisasi perolehan suara pada pilpres 2014 lalu, saat pasangan Jokowi-JK meraih 53,08 persen suara. Dalam kampanye di Ciracas, Jakarta Timur pada Rabu (10/4) malam, Jokowi meminta pendukungnya untuk ramai-ramai mengajak tetangga, teman, dan saudara untuk menggunakan hak pilih dalam pilpres nanti.

"Pilpres 2014 di DKI Jakarta kita dapatkan 53 persen. Tetapi kita ingin di 2019 ini, minimal DKI Jakarta 55 persen. Hati-hati, 55 persen itu minimal lho ya. Nanti kalau dapatnya 60 boleh. 65 boleh, 70 boleh. Minimal 55 persen," ujar Jokowi, Rabu (10/4).

Jokowi pun meminta seluruh pihak ikut bergerak untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf di DKI Jakarta. Jokowi pun mengingatkan pendukungnya bahwa saat menjabat sebagai Gubernur DKI pada 2012, dirinya menerbitkan kebijakan penggunaan busana tradisional Betawi bagi PNS. Menurutnya, kebijakan tersebut merupakan cermin bahwa dirinya mendorong penuh eksistensi kebudayaan Betawi di DKI Jakarta.

"Jadi nanti tanggal 17 April sore saya akan telpon pak ketua, pak ketua, DKI Jakarta dapat berapa persen. Begitu nanti di bawah 50 persen, awas pak ketua. Dan juga kita semuanya ini. Karena kita semuanya harus bekerja keras agar DKI dapat 55 persen. Sanggup?" kata Jokowi.

Menurut hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (PKU) pada pilpres 2014 lalu, pasangan Jokowi-JK meraup 2.859.894 suara atau 53,08 persen. Sementara pesaingnya, Prabowo-Hatta meraih 2.528.064 suara atau 46,92 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement