REPUBLIKA.CO.ID, LAMONGAN -- Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin dan istrinya Nyai Wury Estu Handayani membagi-bagikan bola dan serban saat berada di Lamongan. Mereka juga menghadiri acara bertajuk "Banyubang Bershalawat bersama Gus Ali Gondrong" di Desa Banyubang, Solokuro, Lamongan, Rabu (10/4) malam.
Berdasarkan pantuan Republika.co.id di lokasi, puluhan ribu warga Lamongan dan sekitarnya larut dalam shalawat-shalawat yang dilantunkan pimpinan Mafia Shalawat, Gus Ali Gondrong. Di sela-sela shalawatnya, Gus Ali Gondrong juga menyisipkan semangat kebangsaan.
Usai membacakan shalawat, Gus Ali Gondrong kemudian mengajak Kiai Ma'ruf untuk membagi-bagikan bola dan serban bertuliskan KMA (Kiai Ma'ruf Amin). Kiai Ma'ruf kemudian maju ke depan panggung dan melemparkan bola kepada jamaah shalawat.
Tidak hanya Kiai Ma'ruf, Nyai Wury juga maju ke depan panggung untuk membagikan bola dan serban kepada warga nahdliyin yang hadir tersebut. Sembari melempar senyum, Kiai Ma'ruf dan Nyai Wury tampak semangat saat menyapa jamaah shalawat. Jamaah pun tampak gembira dan bersorak menyambut keduanya.
Usai membagi-bagikan bola dan serban, Kiai Ma'ruf pun diminta menyampaikan tausiyah. Dalam tausiyahnya, Kiai Ma'ruf menyerukan kepada puluhan ribua jamaah shalawat tersebut agar bersyukur menjadi warga NU. Karena, menurut dia, NU ibarat kapal Nabi Nuh yang akan menyelamatkan umat Islam.
"Kita bersyukur jadi warga NU karena apa? NU ini kayak perahu, yang siapa yang naik perahu NU akan selamat dunia akhirat. Karena apa? NU ini dipimpin para ulama," kata Kiai Ma'ruf.
Mantan Rais Aam PBNU ini mengatakan, saat ini masyarakat Indonesia sedang dilanda banjir ideologi yang datang dari luar. Tidak hanya itu, kata dia, saat ini juga sedang banjir //hoaks dan fitnah. Menurut dia, NU akan menyematkan umat dari bencana tersebut.
"Sekarang kita sedang menghadapi banjir ideologi. Banjir hoaks dan fitnah. Maka yang selamat adalah yang mengikuti oeehaunya NU. Karena apa? NU akan terus mengawal NKRI ini. Karena bagi NU NKRI adalah harga mati," jelas Ketua Umum MUI ini.