Senin 08 Apr 2019 13:13 WIB

Kampanye yang Menghormati Keragaman

Islam menghormati semua agama dan semua suku.

Rep: Mimi Kartika, Umi Soliha, Agata Eta, Wilda Fizriyani, Riza Wahyu Pratama, Bambang Noroyono, Dessy Suciati Saputri, Muhyiddin, Febrianto Adi Saputro, Ali Mansur/ Red: Karta Raharja Ucu
Pendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno memadati Stadion Utama Gelora Bung Karno saat kampanye akbar di Jakarta, Minggu (7/4/2019).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak
Pendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno memadati Stadion Utama Gelora Bung Karno saat kampanye akbar di Jakarta, Minggu (7/4/2019).

Ahad, 7 April 2019 Gelora Bung Karno (GBK) bergemuruh saat lautan massa memenuhi stadion kebanggan Indonesia tersebut. Semua bangku di tribun stadion penuh, sementara di atas rumput lapangan dan lintasan lari massa menyemut. Saking padatnya, massa yang tidak bisa masuk ke dalam stadion meluber hingga luar stadion dan jalan-jalan sekitar.

Sejak Sabtu (6/4) malam hingga Ahad dini hari, lautan massa itu menjadi saksi perhelatan kampanye akbar pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Riuhnya kampanye akbar itu dinilai seperti mengirimkan dua sinyal untuk Istana, sinyal bahaya untuk capres pejawat Joko Widodo dan sinyal kemenangan yang mengantarkan Prabowo-Sandi menjadi penghuni Istana selanjutnya.

Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenanangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Fadli Zon, mengatakan kampanye akbar Prabowo-Sandi merupakan kampanye terbesar. Ia menilai besarnya dukungan masyarakat terhadap Prabowo-Sandiaga membuktikan bahwa rakyat ingin perubahan. 

"Belum ada kampanye semasif ini sampai meluber ke luar yang saya kira dihadiri sampai lebih dari satu juta orang, sampai ke bawah-bawah sampai keluar dan orang-orang tak bisa masuk, jadi ini menurut saya suatu kampanye kemenangan bagi prabowo sandi dan masyarakat ingin ada perubahan," kata Fadli di GBK, Jakarta, Ahad (7/4).

Namun, bukan hanya kampanye Prabowo-Sandi yang semarak. Puluhan kilometer dari GBK, acara Karnaval Indonesia Satu di Alun-Alun Ahmad Yani, Kota Tangerang, Banten yang dihadiri pasangan capres dan cawapres nomor urut 01, Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin juga berlangsung semarak. Acara itu diisi berbagai pagelaran budaya Indonesia dan panggung hiburan. Jokowi dan Kiai Ma'ruf tiba menaiki kereta kencana disambut massa yang menyesaki lokasi kampanye dan jalan-jalan di sekitarnya.

Baca Juga: Kampanye Akbar Prabowo-Sandiaga di SUGBK Dinilai Sukses

Jokowi didampingi Ibu Iriana dan Kiai Ma'ruf didampingi istrinya, Nyai Wury Estu Handayani. Karnaval kemarin dihadiri pula oleh Ketua TKN Erick Thohir dan sejumlah menteri kabinet dan petinggi parpol pendukung paslon 01. Setelah sampai di panggung terakhir, Jokowi pun menyampaikan pidato politiknya.

"Sekali lagi angkat jempolnya dulu. Inilah yang dinamakan pesta demokrasi. Pesta itu harus senang, pesta demokrasi itu harus gembira," ujar Jokowi disambut tepuk tangan pendukungnya. Ia juga mengingatkan masyarakat agar memilih pemimpin yang memiliki rekam jejak yang baik.

"Jangan sampai antartetangga nggak saling ngomong karena pilpres. Antarkampung nggak saling berbicara, nggak boleh. Karena kita semua adalah saudara sebangsa setanah air," kata Jokowi.
photo
Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan Maruf Amin menyapa masyarakat Tangerang saat Karnaval Indonesia Satu di Banten, Ahad (7/4/2019).

Kepada pendukungnya, Jokowi berpesan agar meningkatkan upaya melawan hoaks. Ia menyimbolkan pesan itu dengan membawa sapu dalam kampanye. Kiai Ma'ruf Amin kemudian menutup acara Karnaval Indonesia Satu dengan berdoa. Dalam doanya, Kiai Ma'ruf memohon kepada Allah agar Indonesia dijadikan negara yang kuat, maju, sejahtera, adil, dan makmur.

"Ya Allah, jadikanlah kami bangsa yang mengedepankan akhlakul karimah," kata Kiai Ma'ruf.

Lantunan doa juga dilangitkan para pendukung Prabowo-Sandi dari GBK. Jika acara Jokowi-Maruf dimulai dengan arak-arakan karnaval budaya, kampanye akbar Prabowo-Sandi dimulai dengan shalat tahajud, zikir, shalawat, Shalat Subuh berjamaah, munajat doa dan dilanjutkan dengan orasi Prabowo-Sandi serta sejumlah tokoh.

Baca Juga: Foto Lautan Massa Shalat Subuh Berjamaah di Stadion GBK

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan sejumlah pemimpin-pemimpin partai koalisi Adil dan Makmur tutur hadir. Partai koalisi tersebut adalah Partai Gerindra, PKS, PAN, Demokrat, dan Partai Berkarya. Para tokoh terkemuka nonparpol dari berbagai kalangan juga datang ke GBK.

Meski acara dikemas dalam balutan kegiatan-kegiatan Islami, Prabowo menekankan mereka tak bermaksud menonjolkan eksklusivitas. Ucapan Prabowo dibuktikan dengan dihadirkannya sejumlah tokoh agama lain dalam kampanye akbar tersebut.

Ketua Umum Partai Gerindra itu menekankan, Islam di Indonesia adalah Islam yang melindungi dan membawa kasih sayang kepada semuanya. Islam rahmatan lil alamin itulah yang diajarkan oleh para ustaz dan kiai. "Islam rahmatan lil alamin adalah Islam yang menghormati semua agama dan semua suku," kata dia dalam orasinya.

Baca Juga: BPN Sebut Kampanye Prabowo-Sandi Memang di Luar Kelaziman

Di panggung itu, Purnawirawan jenderal bintang tiga menegaskan jika ia senantiasa berpihak kepada Pancasila sekaligus menyanggah tudingan jika ingin mendirikan kekhalifahan di Tanah Air. Ia tak lupa mengajak pendukungnya untuk tidak mudah terprovokasi, tertib hukum, dan tidak melakukan kekerasan.

Dalam orasinya, Prabowo kembali mengulangi janji-janjinya jika terpilih pada pilpres 2019 nanti. Ia berjanji, jika terpilih, akan menegakkan keadilan untuk semuanya, melakukan pemberan tasan korupsi, menyediakan lapangan pekerjaan, mencegah kekayaan negara digerus pihak-pihak asing, hingga melindungi kebebasan berpendapat.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Kampanye Akbar @prabowo - @sandiuno

Sebuah kiriman dibagikan oleh Prabowo Sandi (@indonesiaadilmakmur) pada

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement