Jumat 05 Apr 2019 21:25 WIB

TVRI Lakukan Transformasi sebagai Media Pemersatu Bangsa

TVRI melakukan transformasi wajah, seragam dan budaya kerja

Transformasi logo TVRI
Foto: istimewa
Transformasi logo TVRI

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- TVRI menorehkan sejarah baru dengan melakukan langkah transformasi menuju media dengan budaya konten positif untuk Indonesia dan kancah internasional. Tak sekadar berubah wajah dan seragam, momen perubahan ini juga dilakukan untuk merubah budaya kerja dan budaya organisasi serta membuat TVRI lebih dekat dengan generasi milenial.

Direktur Utama TVRI, Helmy Yahya, menjelaskan transformasi yang dikemas dalam acara peluncuran logo baru TVRI membawa pesan filosofis dimana TVRI menjadi media pemersatu bangsa. Kemudian dengan komitmen untuk selalu menampilkan konten positif dan relevan yang menghubungkan masyarakat Indonesia dengan dunia serta membawa nama harum Indonesia di muka dunia.

"Intinya lewat logo baru yang menonjolkan huruf kapital RI ini lebih simpel mencerminkan Indonesia bagian dari dunia serta budaya Indonesia juga budaya dunia," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (5/4).

Perubahan ini juga menjadi sebuah kebanggaan bagi DM ID sebagai konsultan brand terpilih dan ditunjuk untuk menuntun perubahan televisi nasional yang sudah mengudara selama 56 tahun di tanah air. Didukung dengan seluruh strategi brand yang telah digarap oleh DM ID, TVRI siap untuk menjadi media publik dengan integritas tinggi untuk menyuarakan berbagai nilai, budaya dan keberagaman yang menjadi kebanggaan Indonesia melalui konten program yang berkualitas ke seluruh lapisan masyarakat hingga ke berbagai penjuru tempat.

"Ini adalah komitmen DM ID untuk mewujudkan visi kami dalam membangun brand lokal Indonesia yang mampu bersaing dengan brand kelas dunia, sebagai bentuk kontribusi kami kepada negara. TVRI menjadi salah satu cara kami menunjukkan bahwa karya dan talenta anak bangsa bisa membawa harum nama Ibu Pertiwi," ungkap Managing Director & Co-Founder DM ID, Almira Shinantya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement