REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Kematian M. Rizki Syahputra di Puskesmas Panjang, Bandar Lampung, membawa duka panjang bagi keluarga korban, Kamis (4/4). Nyawa Rizki tak tertolong diduga gara-gara perawat puskesmas lalai karena asyik bermain handphone (HP).
Rizki yang baru berusia 14 tahun menjadi korban kecelakaan tunggal pada Rabu (3/4). Ibu korban, Lisnawati, menyesalkan tindakan perawat puskesmas yang lalai menangani korban kecelakaan yang sedang dalam kondisi gawat darurat.
Rizki dibawa warga ke Puskesmas Panjang setelah terjadi kecelakaan tunggal. Ia dibawa ke ruang gawat darurat sekitar pukul 15.30 WIB. Saat sampai puskesmas, korban hanya diberikan infus dan obat luka. Setelah itu Rizki dibiarkan hingga keluarga datang pada pukul 17.00. “Kalau memang tidak sanggup segera dirujuk ke rumah sakit umum,” kata Lisnawati.
Berdasarkan keterangan warga yang berobat di sana, Lisnawati mendapat informasi selama anaknya di ruang gawat darurat puskesmas perawat justru asyik bermain HP. Menurut Lisnawati seharusnya perawat langsung mengambil tindakan dan penangan cepat langsung merujuk dan membawa ke rumah sakit. Saat keluarga datang, korban sudah meninggal.
Pelayanan Puskesmas Panjang, tutur dia, sudah sering dikeluhkan masyarakat setempat. Perawat yang bertugas sering mengacuhkan pasien yang datang berobat. Penanganan pasien yang sakit hanya diberikan pengobatan seadanya padahal banyak pasien yang mengidap penyakit parah.
Rizki mengalami kecelakaan di jalan raya saat mengendarai motor supranya. Dalam perjalanan, menurut keterangan warga, sebelum jatuh di aspal, ia terserempet mobil truk fuso. Saat terjatuh dari motor, kondisi tubuhnya mengalami luka yang cukup parah. Warga yang menyaksikan kecelakaan tersebut melarikan korban ke Puskesmas Panjang yang dinilai terdekat.
Pihak Puskesmas Panjang Belum bisa dikonfirmasi karena tidak ada lagi petugas yang berjaga di tempat itu. Kepala Dinas Kesehatan Bandar Lampung Edwin Rusli menyatakan akan menindaklanjuti adanya keluhan masyarakat terkait dengan pelayanan kesehatan yang diberikan petugas di Puskesmas Panjang.
Ia berjanji jika keluhan masyarakat terbukti di lapangan, dinas akan memberikan sanksi tegas kepada petugas yang bersangkutan. Kasus tersebut akan dilaporkan kepada Wali Kota Bandar Lampung Herman HN.