REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan penumpang Moda Raya Terpadu (MRT) mengantre di sepanjang Bundaran HI. Pengunjung nampak antusias ingin menjajal kereta cepat yang baru beroperasi itu.
Rizky Wicaksono (27), salah seorang penumpang yang akan membeli tiket dengan tujuan Terminal Lebak Bulus berniat mencoba MRT setelah diresmikan. Meskipun telah mengantre selama satu jam lebih, Rizky mengaku tetap semangat untuk menaiki MRT. "Sudah direncakan dengan keluarga, ini saya bersama anak dan isteri. Pokoknya nyoba MRT," kata Rizky kepada Republika.co.id, Rabu (3/4).
Saat pertama kali memasuki stasiun MRT, Rizky mengatakan kebingungan mencari informasi. Minimnya petugas, menjadi kendala utama di tengah kepadatan penumpang pada hari libur.
Dia meminta, pemerintah daerah maupun pihak MRT menambahkan personel untuk bertugas di stasiun. Apalagi, lanjut dia, pada akhir pekan yang pastinya di padati dengan penumpang. "Kasir cuma satu, saya nyari toilet saja harus berjalan dari ujung ke ujung. Harapannya, petugas ditambah pada akhir pekan, kalau hari biasa dikurangin lagi nggak apa-apa," katanya.
Berdasarkan pantauan, penumpang saling berdesak-desakan di dua ticket office (gerai tiket) yang telah tersedia. Gerai pertama, merupakan loket pembuatan Kartu MRT yang berada tepat di depan passenger gate. Sementara, gerai kedua, berada tepat di sebelah passenger gate. Gerai kedua ini untuk top up kartu MRT bagi para penumpang yang telah memiliki kartu atau yang melakukan single trip dari stasiun lain.
Adi Rahmat (39), penumpang dari Lebak Bulus yang tengah mengantre untuk top up mengatakan telah menunggu selama 50 menit sejak dia turun dari MRT. Meskipun sudah menjajal MRT dari Lebak Bulus ke Bundaran HI, Adi mengaku masih ingin melanjutkan perjalanan dengan menggunakan MRT. "Kita sudah sampai sini, ya sudah sekalian balik lagi ke Lebak Bulus. Sekarang mau pulang," katanya.
Adi membandingkan layanan dan fasilitas di Stasiun HI dengan Lebak Bulus. Dia berharap, stasiun MRT Bundaran HI dapat disediakan tempat duduk untuk mengantre. "Di Lebak bulus ada tempat duduknya, di sini enggak ada, lebih antre juga," terangnya.
Sebelumnya, MRT sempat mengalami kendala teknis dalam pelaksanaan pada hari pertama yang mulai beroperasi secara komersial per 1 April 2019. Namun, Sekretaris Perusahaan PT MRT Jakarta, Muhamad Kamaluddin mengatakan layanan telah berjalan normal.
"Walaupun masih menimbulkan sejumlah antrean di stasiun, namun situasi tetap kondusif dan masih dalam taraf yang bisa dikendalikan dengan baik," kata Kamaluddin melalui siaran persnya, Selasa (2/4).