REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ribuan penumpang menumpuk di Stasiun Cakung akibat adanya gangguan jaringan listrik dan rel patah antara Stasiun Cakung menuju Bekasi, sejak sore tadi, Selasa (2/4). Penumpang jalur biru atau KRL jurusan Jakarta Kota-Bekasi hingga Cikarang terpaksa harus berhenti di Stasiun Cakung.
Terhentinya kereta hingga Cakung menyebabkan penumpang harus mencari moda transportasi lain. Angkutan umum berwarna oranye penuh penumpang bahkan hingga ada yang bergelantungan di pintu. Padatnya penumpang di Stasiun Cakung juga menyebabkan peningkatan pesanan ojek online hingga tarif menyentuh lebih dari Rp 30 ribu untuk jarak 10 km. Beberapa penumpang terlihat sibuk mencoba mendapatkan ojek online, sementara yang lain berjalan kaki ke arah Stasiun Kranji demi mendapatkan ojek online.
"Saya mau jalan kaki ke arah Stasiun Kranji, sambil coba-coba cari ojek online," kata Yani, penumpang KRL jurusan Bekasi yang rumahnya di Wisma Asri. Jarak antara Stasiun Cakung ke Stasiun Kranji sekitar 3,3 km, sedangkan ke Stasiun Bekasi mencapai 6,2 km.
Beberapa penumpang menunggu dengan duduk di peron dan di lantai Stasiun Cakung. Bahkan ada yang telah menunggu lebih dari tiga jam.
"Kenapa nunggu di sini, naik ojek gak bisa, naik angkot gak ada, mau dijemput suami tapi macet, ya sudah saya tunggu disini," kata Ratna yang rumahnya di Tambun. Dia menunggu kereta ke Bekasi dan akan pulang menggunakan motor pribadi yang diparkir di Stasiun Bekasi.
Sementara itu petugas stasiun mengumumkan bahwa penumpang dapat meminta pengembalian tiket KRL sebagai ganti adanya gangguan. Pengembalian tiket kereta bisa dilakukan hingga tanggal 5 April.
Hingga pukul 22.00 WIB penumpang masih menumpuk di Stasiun Cakung. Namun petugas mengatakan bahwa perbaikan gangguan jaringan dan rel telah selesai, dan penumpang bisa menunggu kereta arah Bekasi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
