Senin 01 Apr 2019 17:09 WIB

Prabowo: Banyak Elite Politik yang Mukpentip

Prabowo mengungkapkan istilah mukpentip yang berarti muka penuh tipu-tipu.

Rep: Eko Widiyatno / Red: Ratna Puspita
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyapa pendukungnya saat kampanye akbar di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Ahad (31/3/2019).
Foto: Antara/Umarul Faruq
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyapa pendukungnya saat kampanye akbar di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Ahad (31/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Calon Presiden Prabowo Subiyanto menyindir banyaknya elite politik di Jakarta yang tidak mengurus rakyat. Bahkan, Prabowo mengungkapkan istilah mukpentip yang merupakan akronim dari muka penuh tipu-tipu.

"Mereka adalah elite-elite politik munafik, yang seperti bunglon. Elite-elite seperti itu harus minggir kalau nyolong lagi,'' tegasnya dalam orasi politik yang disampaikan pada kampanye terbuka di GOR Satria Purwokerto, Senin (1/4).

Baca Juga

Ia mengatakan para elite tersebut menyebutkan bangsa ini dalam kondisi yang baik, tetapi sebenarnya rakyat sedang mengalami kesusahan. "Ini karena elit-elite di Jakarta itu banyak yang sebenarnya tidak peduli dengan rakyat," kata dia. 

Dia mengingatkan, negara Indonesia memiliki luas wilayah yang hampir sama dengan Benua Eropa. Sedangkan kekayaan sumber daya alamnya menduduki urutan ke-7 sebagai negara terkaya di dunia. 

Namun, Prabowo menyebutkan, kekayaan-kekayaan alam tersebut kebanyakan dirampok pihak lain akibat sikap elite-elite politik yang mudah disogok. "Selama ini rakyat dianggap bodoh, dianggap tidak tahu itu semua," katanya.   

Untuk itu, bila terpilih jadi presiden, Prabowo berjanji akan membereskan itu semua. Prabowo berjanji akan membentuk pemerintahan yang bersih. "Kalau pemerintah terus menerus korup, ujung-ujungnya kehancuran bagi bangsa, negara dan rakyat," kata dia.

Dalam kampanye tersebut, ribuan pendukung Prabowo-Sandi memenuhi halaman stadion di depan panggung terbuka, dan juga ruas-ruas jalan di sekitar stadion. Saat menyampaikan orasi, berulang kali ribuan pendukung meneriakkan yel-yel mendukung pasangan Prabowo-Sandi.

Menutup pidato politiknya yang berlangsung selama sekitar satu jam, Prabowo mengajak ribuan pendukungnya mengucapkan Allahu Akbar. "Mohon maaf, ini bukan bermaksud tidak menghormati agama lain. Tapi sebagaimana keyakinan dan agama saya, saya hanya ingin memuji kebesaran nama Allah," katanya.

Beberapa tokoh politik juga terlihat hadir dalam kampanye tersebut, antara lain Letjen Purn Bibit Waluyo, mantan Wagub Jateng Rustriningsih, dan sejumlah pengurus partai koalisi Adil-Makmur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement