Senin 01 Apr 2019 06:19 WIB

Kedaulatan Pemilu

Kedaulatan pemilu sangat terganggu oleh adanya intervensi asing.

Adiwarman Karim
Foto:

Di sinilah celah yang berpotensi untuk masuknya intervensi asing. Karena dampaknya langsung terhadap nilai tukar rupiah maka masuk dan keluarnya dana asing dalam jumlah besar ini juga langsung berpengaruh terhadap indikator-indikator ekonomi makro.

Rasio utang korporasi yang memiliki utang dalam dolar AS dan pendapatan dalam rupiah tiba-tiba akan memburuk ratingnya. Demikian pula dengan rasio utang negara. Dalam keuangan korporasi, dihitung terpisah rasio utang dalam mata uang lokal, dan rasio dalam mata uang asing untuk mengukur risiko nilai tukar mata uang, dan melakukan hedging atas risiko tersebut.

Dalam keuangan negara, dibedakan perhitungan internal debt yang berasal dari kreditur lokal dalam rupiah dan external debt yang berasal dari kreditur asing dalam mata uang asing. Itu sebabnya membandingkan rasio utang terhadap PDB antara Jepang dan Indonesia menjadi tidak relevan karena porsi external debt Indonesia jauh lebih besar daripada Jepang.

Indonesia pernah menggunakan ukuran Debt to Service Ratio (DSR) untuk mengukur batas tertinggi utang negara. Rasio ini mengukur kemampuan suatu negara membayar utangnya yaitu jumlah utang luar negeri negara termasuk beban bunga dibagi dengan net export.

Karena utang asing dalam bentuk dolar AS dan net export juga dalam bentuk dolar AS maka rasio ini dinilai tepat untuk negara yang external debt-nya menggunakan mata uang yang berbeda dengan mata uang domestiknya.

Hal yang berbeda terjadi di negara-negara Uni Eropa yang seluruhnya menggunakan mata uang Euro. Salah satu syarat bagi anggota Uni Eropa adalah rasio utang negara terhadap PDB tidak lebih dari 60 persen. Karena semua negara Uni Eropa menggunakan mata uang Euro maka rasio ini dinilai lebih cocok. Hal ini diatur dalam kesepakatan Maastricht Treaty.

Saat ini, Indonesia mengganti DSR dan mengikuti ukuran yang digunakan Uni Eropa dalam membatasi utang negara yaitu rasio utang terhadap PDB tidak lebih dari 60 persen. Angka inilah yang diatur dalam UU Keuangan Negara. Padahal, utang luar negeri dalam bentuk dolar AS, sedangkan PDB saat ini masih didominasi konsumsi domestik dalam bentuk rupiah.

Kita bersyukur laporan perekonomian Indonesia yang dikeluarkan BI menunjukkan kuatnya perekonomian Indonesia. Penjelasan Menteri Keuangan juga menambah keyakinan akan kuat dan sehatnya perekonomian Indonesia.

Menteri Koordinator Perekonomian juga meyakinkan bahwa krisis ekonomi yang terjadi di Turki dan Argentina tidak banyak berdampak pada perekonomian Indonesia. Turki, Argentina, India, dan Afrika Selatan adalah negara the Fragile Five yang semuanya akan pemilu pada 2019.

Kedaulatan ekonomi merupakan salah satu komponen penting dalam konsep ketahanan nasional dan menjadi pilar yang kokoh untuk menjaga kedaulatan pemilu. Kemenangan sesungguhnya bangsa ini ketika kedaulatan pemilu ditegakkan. Dalam bahasa Corstange dan Marinov, pemilu yang bebas dari segala intervensi partisan.

Rasulullah SAW pernah bersabda, “Senantiasa di kalangan umatku ada golongan yang selalu menang, sehingga sampailah pada suatu waktu yang dikehendaki Allah. Mereka senantiasa menang.” Ya Allah jadikanlah bangsa ini bangsa yang menang yang selalu Engkau berkahi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement