REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, menampik anggapan Pancasila mengalami kemunduran di era Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sila ketiga Pancasila tidak mengalami pelemahan makna, tetapi ketidakrukunan masyarakat
Menurutnya salah satu penyebab lemahnya persatuan adalah berita bohong atau hoaks. Masifnya hoaks membuat terjadinya ketidakrukunan.
"Tidak, memang karena ada sosial media (sosmed), bukannya berniat menyalahkan, tetapi masyarakat harus dewasa dalam bersosmed," ujar Luhut kepada wartawan di Hotel Shangri-La, Jakarta Selatan, Sabtu (30/3).
Kedewasaan itu, lanjut dia, utamanya harus menyasar kepada intelektual masyarakat. "Jadi kadang kita banyak mempublikasi berita bohong, yang tidak benar. Ya seperti soal TKA lah, hutang lah. Itu kan sama sekali tidak benar," tutur Luhut.
Sebab, menurutnya, semua kebijakan sudah dihitung dengan matang. Tidak terkecuali, kata Luhut, soal utang negara.
"Utang kita kan masih 29 sekian persen dari PDB dan GDP kita. Masih jauh dari 60 persen. Salahnya di mana ?. Jadi ini lebih banyak (disebabkan hoaks)," tegasnya.
Artinya, tutur Luhut, hoaks merupakan sumber perpecahan utama. Karena itu, dirinya berpesan agar masyarakat menghindari hoaks.
"Makanya saya berkali-kali imbau di mana saya ceramah, mau pilih nomor satu atau dua itu hak demokrasi. Tapi jangan berangkat memilih itu dari informasi-informasi hoaks atau fitnah. Harus jernih," tambah Luhut.