Rabu 27 Mar 2019 13:46 WIB

TKN Sebut Rocky Gerung Sudah Jadi Pendukung Prabowo

TKN menyebut pernyataan Rocky sudah tidak obyektif.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Muhammad Hafil
Pengamat Politik, Rocky Gerung saat memberikan kuliah umum di hadapan mahasiswa Unissula Semarang, Rabu (13/3).
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Pengamat Politik, Rocky Gerung saat memberikan kuliah umum di hadapan mahasiswa Unissula Semarang, Rabu (13/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Ace Hasan Syadzily menyebut pakar politik dan filsafat Rocky Gerung sudah menjadi bagian dari massa pendukung Paslon 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Pernyataan ini diucapkan Ace terkait ucapan Rocky yang menyebut Joko Widodo sedang kalah.

"Dia sudah menjadi bagian dari pendukung 02. Jadi apa yang dikatakannya tidak pernah lepas dari kepentingan politik 02," kata Ace Hasan Syadzily dalam pesan singkatnya, Rabu (27/3).

Baca Juga

Ace menilai Rocky Gerung sudah tidak memiliki obyektivitas dan independensi sebagai akademisi. Menurut Politikus Golkar ini, Rocky kerap memutar kata dan memainkan logika yang bertujuan menjatuhkan Jokowi.

"Logika-lohika yang dibangunnya kan hanya untuk menjustifikasi serangan untuk Pak Jokowi. Padahal apa yang disampaikannya  sesuatu yang biasa saja. Tak lebih untuk menyenangkan Prabowo-Sandi dan pendukungnya," kata Ace.

Rocky Gerung sebelumnya menyebut usia pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) tidak akan lama berlangsung. Ia memprediksi, Jokowi bakal kalah dalam Pemilu 2019 akibat tindakan yang dilakukannya sendiri.

Rocky mengkritisi kinerja KPU, Bawaslu hingga narasi yang dibangun oleh Timses Paslon 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. Rocky menyoroti kinerja KPU dan Bawaslu yang tak kunjung selesai menyelesaikan permasalahan DPT sehingga menunjukkan adanya dugaan rekayasa.

Selain itu, Rocky juga menyoroti adanya indikasi pengerahan ASN untuk mendukung pejawat. Terkait rentetan fenomena itu, Rocky pun menuding kubu pejawat tengah panik dan mengerahkan segala kemampuan untuk menang dalam pemilu.

"Ada yang sedang, bukan akan kalah, tapi sedang kalah, jadi kalahnya ongoing karena persoalan prosedur, yang sedang kalah akan berupaya cari selamat dengan cara yang paling busuk," ujar Rocky Gerung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement