Rabu 27 Mar 2019 13:07 WIB

Kampanye Terbuka, Mengapa Capres Sambangi Kantong Lawan?

Di kampanye terbuka, capres dan cawapres beraksi di kantong-kantong lawan.

Rep: Rizkyan Adiyudha, Bambang Noroyono/ Red: Elba Damhuri
Jokowi dan Prabowo (ilustrasi)
Foto:

Setelah di Pulau Dewata, pada hari yang sama, Prabowo melanjutkan etape kampanye terbuka di Kota Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Wilayah ini menjadi basis massa penting bagi kemenangan Prabowo.

Karena mengacu pilpres lima tahun lalu, Prabowo unggul telak atas Jokowi dengan perolehan 72 persen suara. Kampanye terbuka Prabowo di Mataram mengakhiri sementara safari politiknya di wilayah timur dan tengah Indonesia.

Sebelum ke Denpasar dan Lombok, Prabowo memulai kampanye terbuka di Manado, Sulawesi Utara (Sulut), Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), dan berlanjut ke Marauke, Papua.

Seluruh wilayah tersebut dimenangkan secara telak oleh pasangan Jokowi-Jusuf Kalla pada 2014. Prabowo akan kembali ke Jakarta pada Rabu (27/3) sebelum bertolak ke Bandung, Jawa Barat, Kamis (28/3).

Direktur Eksekutif Voxpol Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, mengatakan, yang dilakukan masing-masing capres merupakan upaya menyerang kantong suara lawan. Hal itu sudah dimulai pada kampanye perdana.

"Kedua daerah itu adalah zona pertempuran primer. Banten selama ini dikenal sebagai kantong suara Prabowo dan Sulawesi Utara adalah milik Jokowi. Keduanya sebenarnya sedang mengoyak kantong suara lawan," kata Pangi kepada Republika.

Menurut dia, hal itu wajar dilakukan. Meskipun, Jokowi sulit untuk menang di Banten.

Demikian pula Prabowo, ia sulit untuk menang di Sulawesi Utara. Namun, keduanya perlu memangkas selisih suara.

"Setidaknya jika tidak bisa menang, paling nggak imbanglah ya," kata Pangi.

Meskipun saling menyerang kantong lawan, sebenarnya kampanye terbuka tidak terlalu berdampak signifikan untuk mengubah suara. Hal itu hanya berfungsi sebagai alat gertak kampanye.

"Jokowi dan Prabowo sebenarnya saling mengatakan, 'Aku sudah berada di depan mata Anda'," kata Pangi.

Pada Pemilu 2014, Banten merupakan salah satu kantong suara Prabowo. Saat itu Prabowo-Hatta mendapatkan 57,10 persen suara. Sementara, Jokowi-Kalla mendapatkan 42,90 persen suara. Di sisi lain, Sulawesi Utara merupakan salah satu kantong suara Jokowi.

photo
Prabowo: Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) menyampaikan orasi politiknya dalam kampanye terbuka di lapangan Karang Pule, Mataram, NTB, Selasa (26/3/2019).

Pada Pemilu 2014, Jokowi-Kalla mendapatkan 53,88 persen suara. Sementara, Prabowo-Hatta mendapatkan 46,12 persen suara.

(riza wahyu pratama ed: fitriyan zamzami)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement