REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Capres dan cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno mengklaim DKI Jakarta akan memenangkan duet calon pemimpin tersebut pada Pilpres 2019. Ungkapan tersebut, dikatakan Sandi saat menggelar kampanye terbuka pertama di wilayah ibu kota negara di GOR Ciracas, Senin (25/3).
"Ada yang mengatakan, Jakarta Timur sudah jatuh suara Prabowo. Sudah jatuh suara Sandi. Jakarta Timur selalu menjadi basis perjuangan Prabowo-Sandi. Jakarta selalu menjadi basis suara Prabowo-Sandi,” kata dia di hadapan seribuan para pendukungnya.
Sandi mengaku tak lupa dengan kerja keras masyarakat DKI Jakarta yang mengusung dan memenangkannya saat Pilkada 2017 lalu. Seribuan para pendukung Prabowo-Sandi yang hadir dalam kampanye tersebut, pun menyambut pernyataan Sandi dengan yel-yel “Ganti Presiden.”
“Banyak yang meragukan Jakarta sudah tidak mendukung lagi. Tetapi, saya di sini siap mengajak kita semua untuk kembali memilih Prabowo-Sandi,” ujar dia.
Klaim Sandi akan menang di Jakarta, sebetulnya mengacu pada dua pemilihan umum yang terjadi pada Pemilu 2014, dan Pilkada 2017. Pada Pemilu 2014, saat Prabowo bersanding dengan Hatta Rajasa dalam pilpres, pasangan tersebut memang kalah dari Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla dengan cuma meraih 46 suara. Akan tetapi, di wilayah pemilihan Jakarta Timur, Prabowo-Hatta lima tahun lalu menang tipis dengan perolehan 51 persen suara.
Adapun suara Sandi, dicatat lewat kontestasi Pilkada DKI Jakarta 2017. Waktu itu, Sandi mendampingi Anie Baswedan. Lewat dua putaran, pasangan Anies-Sandi menyapu bersih kemenangan di semua wilayah DKI Jakarta dengan perolehan 57,9 persen suara. Di Jakarta Timur, Anies-Sandi menang dengan perolehan suara di atas 60 persen dari pesaingnya Basuki Tjahja Purnama yang berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat.
Dua gambaran hasil pesta demokrasi tersebut, membuat Sandi percaya diri bisa memengkan kembali pemilihan umum 17 April mendatang. Namun, kata Sandi mengembalikan kemenangan di Ibu Kota menang tak mudah.
Ia mengaku kerja keras demi meyakinkan para pemilih. Terutama para pemilih muda dan yang belum menenukan kecondongan politiknya.
“Di sini memang harus kerja keras. Saya, bersama tim Prabowo-Sandi, dan pendukung, relawan harus sama-sama kerja keras untuk menghadirkan perubahan. Jakarta menjadi barometer,” ujar dia.
Namun, Sandi mengingatkan agar kerja keras para pendukungnya, dan tim pemenangan tak melakukan dengan cara-cara yang tak terpuji. Sandi mengingatkan agar para pendukung Prabowo-Sandi membawa pesan-pesan politik yang sejuk dan nyaman bagi sesama.
“Saya ingin memastikan kepada relawan Prabowo-Sandi tidak berkampanye dengan negatif. Indonesia menginginkan perubahan kepemimpinan dengan cara-cara yang baik,” ujar dia.
Sandi di GOR Ciracas, Jakarta Timur, menjadi etape kedua baginya selama kampanye terbuka di DKI Jakarta. Sebelum ke Jakarta Timur, pengusaha muda itu bertandang ke Jakarta Utara.
Di wilayah pemilihan tersebut, pun Sandi punya angka keterpilihan yang mapan saat Pilkada 2017 lalu. Titik terakhir kampanye terbuka Sandi di Ibu Kota, ditutup dengan kunjungan ke basis suara di Jakarta Barat, wilayah yang juga menentukan kemenangan Anies-Sandi saat Pilkada 2017.