Ahad 24 Mar 2019 17:03 WIB

Ribuan Warga Saksikan Parade Surabaya Vaganza

Parade Surabaya Vaganza merupakan rentetan agenda peringatan Hari Jadi Kota Surabaya

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Warga menyaksikan parade budaya saat Surabaya Vaganza 2019 di Surabaya, Jawa Timur, Ahad (24/3/2019).
Foto: Antara/Didik Suhartono
Warga menyaksikan parade budaya saat Surabaya Vaganza 2019 di Surabaya, Jawa Timur, Ahad (24/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ribuan masyarakat berbondong-bondong menyaksikan kemeriahan parade Surabaya Vaganza pada Ahad (24/3), yang juga merupakan rentetan agenda peringatan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS). Acara tahunan itu diberangkatkan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ditandai dengan pengibaran bendera.

Para peserta parade memulai rutenya dari Jalan Pahlawan. Kemudian berkeliling melewati Jalan Keramat Gantung, Jalan Gemblongan, Jalan Tunjungan, Jalan Gubernur Suryo, Jalan Panglima Sudirman, Jalan Urip Sumoharjo, dan finish di Jalan Raya Darmo, tepatnya di SMAK Santa Maria.

Risma berharap, parade yang mengusung tema Puspawarni ini, bisa menjadi ajang pemersatu keberagaman masyarakat yang tinggal di Surabaya. Risma menjelaskan, Surabaya Vaganza tahun ini lebih banyak menampilkan tentang kebudayaan.

Melalui pawai budaya ini, Risma ingin berbagai elemen masyarakat yang tinggal di Surabaya bisa terus rukun dan saling menghormati. “Jadi kita tahun ini lebih banyak budayanya, saya berharap ini menjadi pemersatu kita untuk kita tidak mempermasalahkan lagi siapa kita, asal usul kita, agama kita, dan suku kita,” kata Risma.

Risma menjelaskan, dipilihnya tema Puspawarni dalam Parade Surabaya Vaganza tahun ini bertujuan untuk memupuk rasa persatuan berbagai elemen masyarakat yang ada di Surabaya. Ia berharap, masyarakat Surabaya dengan keberagaman suku, adat, dan budaya bisa terus rukun dan terus bergandengan tangan.

“Kita bisa bergandengan tangan untuk bersama-sama membangun kota ini, sebetulnya itu. Makanya yang kita sampaikan adalah Puspawarni. Jadi bukan hanya bunga, tapi adalah budaya yang beragam di Kota Surabaya,” ujar Risma.

Risma kemudian memberi kobaran semangat yang ditujukan kepada arek-arek Suroboyo,  khususnya para pelajar agar melanjutkan perjuangan para pahlawan. Caranya, dengan tidak mudah menyerah dan terus belajar dengan tekun. Sehingga, mereka bisa berprestasi dan membuktikan Surabaya bisa menjadi bagian penting di dunia.

“Seluruh warga yang saya cintai, usia Kota Surabaya sudah sangat dewasa dan tua. Karena itu ayo kita tidak boleh malas, harus kerja keras dan membuktikan kita adalah cucu dan cicit para pejuang yang sudah mempertaruhkan kemerdekaan demi kita,” kata Risma.

Wali kota perempuan pertama di Surabaya itu menyampaikan, dahulu para pejuang sudah membuktikan perjuangannya. Dimana dengan segala keterbatasan perlengkapan, namun mampu mempertahankan kemerdekaan. Karena itu, Risma ingin agar seluruh masyarakat Kota Pahlawan juga mengikuti perjuangan para pendahulu.

“Saya berharap para orang tua, ayo kita lanjutkan perjuangan para pahlawan dengan menjadikan anak-anak kita orang yang berhasil. Kita buktikan kalau kita bisa jadi tuan dan nyonya di kota kita sendiri,” ujar Risma.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement