Kamis 21 Mar 2019 11:05 WIB

PDIP: Golkar Bisa Salip Gerindra

PDIP menyebut ada HTI di belakang Prabowo-Sandi.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Muhammad Hafil
Pemilu (ilustrasi).
Pemilu (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jendral Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengungkapkan peluang turunnya elektabilitas Gerindra. Dia mengatakan, partai besutan Prabowo Subianto itu berpotensi turun karena mengandalkan efek ekor jas tanpa dukungan kekuatan teritorial.

"Dengan demikian kaki-kaki Gerindra bisa diminimkan kerjanya di lapangan. Di sini tokoh-tokoh NU, PKB, dan PPP bisa bergerak bersama membendung gerak HTI yang berada di belakang Prabowo-Sandi," kata Hasto di Jakarta, Kamis (21/3).

Baca Juga

Komentar Hasto dilontarkan menyusul hasil survei elektabilitas partai yang dirilis Litbang Kompas. Survei mendapati PDIP memperoleh tingkat keterpiliuhan sebesar 26,9 persen. Partai belogo banteng ini dibayangi oleh Gerinda dengan elektabilitas 17 persen.

Golkar yang berada di peringkat ketiga dengan elektabilitas 9,4 persen. Diperingkat keempat, bercokol Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan tingkat keterpilihan sebesar 6,8 persen.

Hasto berpendapat, dalam rangka penguatan sistem presidensial, gambaran ideal terjadi apabila Golkar bisa menduduki posisi no 2 mengalahkan Gerindra dan PKB no 3. Dia melanjutkan, mengacu survey Litbang Kompas, Gerindra bisa turun karena dalam waktu kampanye selama enam bulan pasangan Prabowo-Sandi hanya mampu naik empat persen.

"Bayangkan saja, dilengkapi dengan fitnah dan hoaks, Prabowo-Sandi hanya mampu naik empat persen, dan sekarang tinggal 26 hari maka kami opsimis Jokowi-KH Maruf Amin menang semakin tebal," katanya.

Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) itu mengatakan, elektoral PDIP yang tinggi akan menjadi daya dorong maksimum bagi Jokowi-Maruf. Terlebih, dia megnatakan, Koalisi Indonesia Kerja (KIK) bergerak bersama Golkar, PKB, PPP dan lain-lain yang memiliki basis  kultural dan tradisional yang kuat.

"Survei Kompas kami tempatkan sebagai hasil bawah kemenangan Jokowi-KH Maruf Amin sebesar 56,8 persen sebagai target pesimis, sementara target realistis adalah 63,4 persen," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement