Selasa 19 Mar 2019 11:48 WIB

Menaker Minta Serikat Buruh Melek Kemajuan Teknologi

Perkembangan teknologi industri yang massif diyakini akan mengubah dunia kerja.

Rakerwil Serikat Buruh. Menaker Hanif Dhakiri membuka Rakerwil Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Sumatera Utara (Sumut) 2019.
Foto: Kemnaker
Rakerwil Serikat Buruh. Menaker Hanif Dhakiri membuka Rakerwil Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Sumatera Utara (Sumut) 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M Hanif Dhakiri mengingatkan Serikat Buruh (SB) atau Serikat Pekerja (SP) untuk merespons perkembangan atau perubahan dunia industri yang selalu dinamis. Perkembangan teknologi industri yang massif diyakini akan mengubah industri, karakter pekerjaan dan tuntutan kemampuan di dunia kerja.

Hanif Dhakiri mengemukakan hal itu saat memberikan sambutan sekaligus membuka

Baca Juga

Rakerwil Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Sumatera Utara (Sumut) 2019. Rakerwil yang mengangkat tema "Mendorong Persaingan Dunia Usaha yang Sehat dengan Mengedepankan Dialog Sosial", diselenggarakan di Medan, Sumatera Utara, Jumat (15/3) lalu.

"Perubahan teknologi ini bukan untuk menakut-nakuti tapi mengingatkan suka atau tidak suka perubahan ini pasti akan terjadi. Sekarang ini perubahan sedang berjalan, karena itu sangat penting (SP atau SB) untuk merespons perubahan ini agar tetap survive," ujar Hanif Dhakiri seperti dalam siaran persnya.

photo
Menaker Hanif Dhakiri membuka Rakerwil Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Sumatera Utara (Sumut) 2019.

Ditambahkan Hanif, respons proaktif SB/SP dibutuhkan dalam menghadapi tantangan perubahan karakter pekerjaan akibat kemajuan teknologi. Sebab dewasa ini, perubahan karakter pekerjaan terjadi begitu cepat. Pekerjaan cepat berubah karena pengaruh perkembangan teknologi, seperti penggunaan mesin dan robotisasi.

"Ini harus direspons secara cepat juga baik oleh Pemerintah, dunia usaha dan tentu saja oleh serikat pekerja,” kata Hanif.

Menurut Hanif Dhakiri, perubahan industri yang terjadi di luar banyak yang di dorong perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang massif. Sehingga pada akhirnya akan mempengaruhi hubungan industrial.

Terkait perubahan teknologi sekaligus tantangan ketenagakerjaan di era industri 4.0 itu, Hanif Dhakiri menginginkan SB/SP tetap eksis, memiliki peran dan manfaat bagi para pekerja ke depan yang lebih baik. Tapi dengan catatan, SB/SB juga harus berubah dan harus bisa merefleksikan diri di tengah perubahan yang sangat cepat dan massif.

"Jika tidak, serikat buruh akan ketinggalan zaman dan menjadi tidak relevan dengan perubahan," katanya.

Turut hadir Dirjen PHI Jamsos Kemnaker Haiyani Rumondang, Direktur Kelembagaan dan Kerja sama Hubungan Industrial (KKHI) Aswansyah, Plt Sekda Sumut Noval, Kadisnaker Sumut Harianto Butar Butar, Ketua Ketua Korwil SBSI Sumut Tobasan Siregar, Ketua MPO KSBSI Sumut Rekson Silaban dan Sekjen KSBSI Edward Marpaung dan 300 anggota KSBSI se-Sumut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement