Senin 18 Mar 2019 18:22 WIB

BPN: Libur Ramadhan Jadi Madrasah Bagi Agama Apapun

Anak-anak pemeluk agama lain akan dihubungkan dengan rumah ibadahnya masing-masing.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ratna Puspita
Koordinator Juru Bicara BPN, Dahnil Anzar Simanjuntak
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Koordinator Juru Bicara BPN, Dahnil Anzar Simanjuntak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, menjelaskan rencana meliburkan sekolah dan kampus saat Ramadan, yakni anak-anak akan dihubungkan dengan masjid saat libur tersebut. Untuk nonmuslim, akan dihubungkan dengan rumah ibadahnya masing-masing.

"Jadi nanti Kementerian Pendidikan akan buat kebijakan linkage dengan masjid, pesantren, supaya anak-anak kita (yang muslim) semuanya diarahkan pada pendidikan agama Islam," ujar Dahnil di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Ahad (18/3).

Ia menambahkan, bagi anak-anak yang memeluk agama lain selain Islam, akan dikaitkan dengan rumah ibadahnya masing-masing. Dengan demikian, semua anak dapat belajar tentang akhlak dan agama yang lebih dalam lagi.

Pemahaman tentang pendidikan toleransi dan kebinekaan juga akan diberikan saat libur tersebut. "Selama satu bulan itu bisa jadi madrasah bagi agama apapun. Nah itu, kita ingin jadikan Ramadhan itu sebagai simbol mempererat persatuan, mempererat kebhinekaan," kata dia.

Ia juga menerangkan, rencana itu dibuat karena pihaknya mengikuti dan melanjutkan tradisi KH Abdurrahman Wahid. Dulu, kata dia, ketika Ramadhan, siswa sekolah maupun kampus diliburkan oleh pemerintahan presiden keempat RI yang dikenal dengan sapaan Gus Dur itu.

"Apa tujuannya? Kami ingin memastikan seluruh anak-anak kita itu belajar tentang Islam, Islam yang rahmatan lilalamin. Tentang akhlak selama satu bulan itu," terangnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement