Senin 18 Mar 2019 09:52 WIB

Guru di Sukabumi Didorong Mampu Hadapi Era Revolusi Industri

Harapannya lahir inovasi dengan memanfaatkan teknologi untuk dunia pendidikan.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Gita Amanda
Siswa tengah belajar di perpustakaan (ilustrasi).
Foto: Republika/Agung Supri
Siswa tengah belajar di perpustakaan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Para guru di Kota Sukabumi didorong untuk menjawab tantangan revolusi industri 4.0 di bidang pendidikan. Harapannya akan lahir inovasi yang mampu memanfaatkan perkembangan teknologi untuk kemajuan dunia pendidikan.

''Saat ini generasi penerus bangsa yang harus menjadi fokus bersama dalam mempersiapkan masa depannya,'' ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi dalam upacara hari kesadaran nasional di Balai Kota Sukabumi Senin (18/3). Salah satu fokus tersebut adalah peran guru dalam mengawasi peserta didiknya.

Terutama kata Fahmi dalam menghadapi revolusi industri ke empat yang dikenal dengan revolusi industri 4.0 ini merupakan era revolusi disruptif. Di mana inovasi dengan adanya perkembangan teknologi ini berkembang dengan sangat pesat.

"Menghadapi tantangan yang besar tersebut maka pendidikan dituntut untuk berubah pula,'' imbuh Fahmi. Termasuk pendidikan dasar dan menengah.

Era pendidikan yang dipengaruhi oleh revolusi industri 4.0 kata Fahmi disebut pendidikan 4.0. Pendidikan 4.0 merupakan pendidikan yang bercirikan pemanfaatan teknologi digital dalam proses pembelajaran atau dikenal dengan sistem siber atau cyber system.

Sebagai garda terdepan dalam dunia pendidikan kata Fahmi guru harus meningkatkan kompetensi dalam menghadapi era pendidikan 4.0. Peserta didik yang dihadapi guru saat ini merupakan generasi milenial yang tidak asing lagi dengan dunia digital. 

Peserta didik lanjut Fahmi kini sudah terbiasa dengan arus informasi dan teknologi industri 4.0. Kondisi ini menunjukkan bahwa produk sekolah yang diluluskan harus mampu menjawab tantangan industri 4.0

"Salah satu pemanfaatan industri 4.0 di dunia pendidikan adalah dengan diselenggarakannya ujian nasionnal berbasis komputer atau dikenal UNBK,'' kata Fahmi. Oleh karena pemkot meminta kepada penyelenggara pendidikan untuk mempersiapkan penyelenggaraanya dengan baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement