REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Di tengah pesatnya perkembangan artificial intelligence (AI), Universitas Nusa Mandiri (UNM) menjadi pelopor dalam mendorong pemanfaatan teknologi yang tetap berakar pada nilai-nilai kemanusiaan.
Melalui seminar bertajuk “Unlock Beyond AI”, UNM mengajak masyarakat mengingat satu prinsip penting: manusia tetap menjadi pusat dari setiap inovasi teknologi. Acara ini berlangsung di Gedung Kampus UNM kampus Margonda, Depok, Kamis (26/6/2025).
Rektor UNM, Prof Dr Dwiza Riana mengatakan seminar bertema “Balancing Minds and Machines: AI and Mental Health in Harmony” ini bertujuan membuka ruang diskusi antara pakar psikologi dan teknologi mengenai tantangan dan peluang menciptakan AI yang berpihak pada kemanusiaan.
“Hadirnya seminar ini untuk membuka ruang diskusi tentang tantangan dan peluang menciptakan AI yang berpihak pada kemanusiaan,’’ kata Prof Dwiza melalui keterangan yang dirilis Kamis (19/6/2025).
Menurut dia, hadirnya AI tentu mempermudah pekerjaan sehari-hari. Namun, perkembangan ini membawa tantangan besar, bukan hanya secara teknis dan etis, tetapi juga secara psikologis, baik bagi pengguna maupun pengembangnya.
Offie Dwi Natalia, M.Psi., psikolog, CGA, yang juga dikenal sebagai Puteri Jambi 2019, akan hadir sebagai salah satu pembicara. Ia menyampaikan di balik segala kecanggihan teknologi, ada aspek emosional manusia yang tidak bisa diabaikan.
“Kesehatan mental adalah fondasi produktivitas. AI seharusnya hadir untuk mendukung, bukan menggantikan hubungan antarmanusia,” ujar Offie, saat ditanya lewat WhatsApp, Selasa (17/6/2025).
Bagi mahasiswa ataupun masyarakat umum, yang ingin mengikuti kegiatan ini, bisa daftar melalui link bit.ly/AI-conferenceUNM.