Senin 18 Mar 2019 03:14 WIB

Sandiaga: Kebudayaan Bisa Tumbuhkan Perekonomian

Sandi menilai pembangunan manusia dan budaya harus jadi prioritas.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Bayu Hermawan
Cawapres No 02 Sandiaga Uno saat mengikuti debat Cawapres Pilpres 2019 di Jakarta, Ahad (17/3).
Foto: Republika/Prayogi
Cawapres No 02 Sandiaga Uno saat mengikuti debat Cawapres Pilpres 2019 di Jakarta, Ahad (17/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno mengkritisi pemerintah saat ini yang kurang fokus kepada sosial dan kebudayaan. Menurutnya, pembangunan manusia dan budaya juga harus menjadi prioritas pembangunan.

"Sekarang memang prioritas kita banyak ada di infrastruktur, ke depan di bawah Prabowo-Sandi, kita akan seimbangkan pembangunan manusia dan budaya juga harus menjadi prioritas pembangunan," kata Sandiaga pada saat debat cawapres di Hotel Sultan, Jakarta, Ahad (17/3).

Baca Juga

Sandiaga menilai, pemerintah yang berpihak pada pembangunan sosial budaya bisa mengaitkannya ke banyak hal lain yang bisa mengembangkan perekonomian negara seperti dunia usaha dan universitas. Di universitas juga perlu ditingkatkan kurikulum yang mengarahkan minat untuk mencintai kebudayaan.

"Saya yakin dari sisi kebudayaan akan muncul peluang ekonomi berbasis kebudayaan yang akan menciptakan begitu banyak pekerjaan," kata dia lagi.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini juga menyebut akan mengembangkan ekonomi kreatif. Bukan hanya anggaran, ekonomi kreatif juga akan ditingkatkan wewenangnya untuk mengkolaborasi semua kekuatan yang dimiliki Indonesia sehingga bisa menciptakan letupan ekonomi yang akan membuka lapangan kerja.

Ia mengatakan, budaya yang dimiliki Indonesia sangat kuat. UNESCO bahkan menobatkan Indonesia sebagai negara adidaya yang memiliki kebudayaan yang tinggi. Selain itu, budaya Bineka Tunggal Ika dan toleransi juga merupakan warisan budaya yang perlu dipertahankan.

"Tugas pemerintah adalah membentuk pemerintahan yang kuat agar budaya menjadi prioritas utama pembangunan-pembangunan," kata dia lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement