Ahad 17 Mar 2019 23:07 WIB

Sandiaga Janji akan Kurangi 2 Juta Pengangguran

Prabowo-Sandi fokus pada peningkatan keterampilan dan pembukaan lapangan kerja.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Hasanul Rizqa
Cawapres No 02 Sandiaga Uno saat mengikuti debat Cawapres Pilpres 2019 di Jakarta, Ahad (17/3).
Foto: Republika/Prayogi
Cawapres No 02 Sandiaga Uno saat mengikuti debat Cawapres Pilpres 2019 di Jakarta, Ahad (17/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan keinginannya untuk mengurangi jumlah pengangguran sebanyak 2 juta jiwa. Hal itu apabila dia terpilih sebagai wakil presiden RI pada pemilu 2019 April mendatang.

Janji itu dia sampaikan dalam acara debat cawapres pada malam hari ini, Ahad (17/3). Untuk meyakinkan publik, Sandi menjelaskan berbagai program pihaknya. Di antaranya adalah membangun Rumah Siap Kerja. Program itu akan menyediakan pelayanan terpadu satu pintu untuk meningkatkan keterampilan warga usia produktif yang belum mendapatkan pekerjaan tetap.

Baca Juga

"Ke depan, kami yakin dengan pendidikan di Rumah Siap Kerja bukan hanya meningkatkan keterampilan, tapi (juga) membuka peluang (pekerjaan)," kata Sandiaga Uno di Hotel Sultan, Jakarta, Ahad (17/3).

Dia meneruskan, orang yang menganggur tidak memerlukan belas kasihan. Mereka lebih memerlukan pelatihan dan peluang agar bisa mengembangkan minat dan keahliannya sehingga bermanfaat bagi dirinya sendiri dan bangsa Indonesia umumnya.

Sandi menjelaskan, pihaknya berfokus tidak hanya pada meningkatkan keterampilan angkatan kerja. Penting juga mempersiapkan lapangan pekerjaan untuk mereka.

Oleh karena itu, dia ingin pemerintah nantinya bekerja sama dengan dunia usaha. Tujuannya terutama untuk mengetahui apa saja yang sesungguhnya dibutuhkan dunia industri.

"Kita melihat bagaimana kita akan merekrut perusahaan BUMN yang akan kita berikan intensif agar mereka menawarkan magang untuk anak muda dan akan kita hadirkan di kecamatan dan desa," kata Sandiaga.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini juga menyinggung program OK-OCE yang ia klaim telah mengurangi pengangguran sebanyak 20 ribu di Jakarta tahun 2018. "Kami melihat hasil yang nyata dan sudah mendapat review yang positif," kata dia lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement