Ahad 17 Mar 2019 20:50 WIB

Dua WNA Malaysia Meninggal Akibat Longsor di Lombok Utara

Gempa membuat 28 rumah rusak berat serta 499 rumah rusak sedang dan rusak ringan.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Budi Raharjo
Petugas medis memerika kondisi korban meninggal dunia tertimbun longsor akibat gempa bumi, Tai Sieu Kim (56) asal Malaysia di Puskesmas Bayan, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Ahad (17/3/2019).
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Petugas medis memerika kondisi korban meninggal dunia tertimbun longsor akibat gempa bumi, Tai Sieu Kim (56) asal Malaysia di Puskesmas Bayan, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Ahad (17/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Rum memperkirakan ratusan warga terdampak gempa yang melanda Lombok pada Ahad (17/3). Rum mengatakan, BPBD NTB maupun BPBD kabupaten terdampak sedang melakukan proses pendataan jumlah kepala keluarga (KK) yang terdampak dan mengungsi akibat gempa.

Sejauh ini, dia katakan, sebanyak 28 rumah mengalami rusak berat serta 499 rumah mengalami rusak sedang dan rusak ringan. "Dilaporkan dua orang meninggal dunia berasal dari Malaysia, namun namanya belum diketahui. Sementara 44 orang lainnya mengalami luka-luka, termasuk delapan warga Malaysia," ujar Rum di Mataram, NTB, Ahad (17/3).

Rum menjelaskan, warga Malaysia yang menjadi korban, baik meninggal dan luka-luka, merupakan wisatawan yang sedang berkunjung di air terjun Tiu Kelep, Lombok Utara.

Rum mengatakan, wisatawan Malaysia dan juga warga lokal tertimpa material akibat longsornya air terjun Tiu Kelep karena gempa. Berdasarkan laporan terbaru BPBD Kabupaten Lombok Utara, kata Rum, sekitar 36 wisatawan yang terdiri atas 22 wisatawan mancanegara dari Malaysia dan 14 wisatawan domestik dalam proses evakuasi.

"Hingga saat ini belum ada dirasakan gempa susulan, kondisi sudah mulai

kondusif. Korban luka sudah di bawa ke rumah sakit dan puskesmas terdekat," kata Rum.

Rum menambahkan BPBD kabupaten terdampak di Lombok Timur, Lombok Utara, Lombok Tengah, dan Lombok Barat, telah menerjunkan personel untuk melakukan kaji cepat dan pendataan serta evakuasi di air terjun Tiu Kelep.

Muhammad Nursyamsyi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement