REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno akan menawarkan solusi untuk menyelesaikan keterlambatan pembangunan sumber daya manusia (SDM) selama pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Orientasi pembangunan yang lebih fokus kepada pembangunan infrastruktur dianggap keliru.
"Kita menawarkan solusi utk menyelesaikan keterlambatan pembangunan SDM selama 4,5 tahun ini. Seperti kita ketahui dan diakui juga oleh pemerintah bahwasanya revolusi mental kemudian berbelok menjadi pembangunan infrastruktur," kata Koordinator Juru Bicara BPN Prabowo Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak, di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Ahad (17/3).
Dahnil menyebutkan, BPN ingin mengembalikan rel pembangunan Indonesia ke pembangunan SDM. Menurutnya, jika pembangunan SDM tidak diprioritaskan, maka langkah tersebut adalah langkah yang keliru dan tidak tepat.
"Pepatah bilang million step begin with one step. One step-nya itu sebenernya harusnya adalah orientasi pembangunan itu pada manusia. Bukan infrastruktur," jelasnya.
Kendai demikian, ia juga mengatakan, bukan berarti pembangunan infrastruktur tidak penting. Hanya saja, orientasi pembangunan yang seharusnya dijadikan prioritas pertama adalah pembangunan SDM, seperti yang dulu pernah dijanjikan oleh Jokowi pada awal pemerintahannya.
"Dulu Jokowi sudah benar itu revolusi mental, tapi kan kemudian berbelok di tengah jalan. Ada tikungan, ternyata berbelok, kemudian lupa dengan revolusi mental itu," tuturnya.
Debat cawapres akan dimulai pukul 20.00 WIB. Debat malam nanti akan mempertemukan cawapres Ma'ruf Amin dan cawapres Sandiaga Uno. Tema debat pada Ahad malam yakni pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan dan sosial-kebudayaan.
Pantauan Republika, tim kampanye masing-masing calon wakil presiden sudah tiba sejak sore tadi. Dari Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin di antaranta ada Bima Arya dan Erick Thohir. Sedangkan dari BPN Prabowo-Sandi ada Andre Rosiade dan Dahnil.