Ahad 17 Mar 2019 17:30 WIB

Konsolidasi Pilpres, TKN Undang Kepala Daerah Hingga DPRD

Konsolidasi dilakukan jelang 30 hari sebelum pemungutan suara dilakukan hari ini.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Ratna Puspita
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasion (TKN) Jokp Widodo-Ma'ruf Amin mengadakan konsolidasi pemilihan umum (Pemilu) 2019 di Hotel Borobudur, Ahad (17/3). Konsolidasi dilakukan jelang 30 hari sebelum pemungutan suara dilakukan.

"Rapat konsolidasi dilakukan atas permintaan TKN Jokowi-Ma’ruf, seluruh ketum parpol pengusung Jokowi-Ma’ruf," kata Sekretaris TKN Koalisi Indonesia Kerja (KIK) Hasto Kristiyanto di Jakarta, Ahad (17/3).

Hasto mengatakan, konsolidasi mengundang seluruh kader-kader partai pengusung dalam koalisi yang duduk sebagai kepala daerah, wakil kepala daerah, maupun ketua DPRD di tingkat propinsi. Dia mengatakan, konsolidasi dilakukan guna mendengarkan arahan dari calon presiden (capres) Jokowi sekaligus pembahasan terhadap strategi mengingat rapat umum yang sebentar lagi diselenggarkan.

Kendati demikian, Hasto tidak menjelaskan arahan yang diberikan Jokowi. Dia mengatakan, hasil survei terakhir menunjukkan apresiasi dari rakyat semakin kuat.

Mendekati rapat umum atau kampanye terbuka, ia menambahkan, kekuatan teritorial dipadukan dari darat udara akan menjadi penentu kemenangan pasangan calon (paslon) 01. Karena itu, dia mengatakan, langkah konsolidasi dari para kader partai KIK, khususnya yang menjabat sebagai kepala daerah, wakil kepala daerah, ketua DPRD ini sangat signifikan untuk semakin memperkuat jalan kemenangan Jokowi-Ma'ruf.

Hasil survei Saiful Mujani Research Consulting (SMRC) mendapatu tingkat keterpilihan Jokowi-Ma'ruf sebesar 57,6 persen. Angka ini masih mengungguli elektabilitas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebesar 31,6 persen.

Hasto mengatakan, TKN rencananya akan fokus berkampanye semua daerah baik itu yang merupakan lumbung suara Jokowi atau sebaliknya. Dia mengatakan, seluruh wilayah nusantara membentuk kesatupaduan Indonesia raya sehingga semua mendapat perhatian.

Jokowi, Hasto melanjutkan, memiliki prinsip membangun dari pinggiran. Karena itu, dia mengatakan, Papua meski berpenduduk sedikit tetap masuk dalam prioritas pembangunan seperti halnya Aceh.

"Karena itulah bagi kami tidak hanya konsentrasi daerah padat penduduk tapi yang secara politik sangat strategis untuk didorong itu sangat kami lakukan. Sumbar juga sangat penting," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement