REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Survei Saiful Mujani Research and Cosulting (SMRC) kembali merilis hasil surveinya jelang pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Hasilnya, elektabilitas pasangan nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, unggul dengan selisih 25,8 persen dari pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Jika pemilu diadakan hari ini, hasilnya 57,6 persen untuk Pak Jokowi-Maruf Amin sedangkan 31,8 persen untuk Pak Prabowo-Sandiaga Uno," ujar Direktur Eksekutif SMRC, Djayadi Hanan, di Menteng, Jakarta Pusat, Ahad (17/3). Djayadi menambahkan pemilih yang belum menentukan pilihan ada sekitar 10,6 persen.
Djayadi menjelaskan, paslon Jokowi-Ma'ruf mengalami kenaikan dibandingkan hasil survei pada Januari lalu. Saat itu , lektabilitas paslon nomor urut 01 tersebut sebesar 54,9 persen.
Sementara itu, elektabilitas paslon nomot urut 02 justru mengalami penurunan dibandingkan hasil survei sebelumnya. Saat itu, elektabilitas Prabowo-Sandi berada di angka 32,1 persen.
"Angka untuk Pak Prabowo-Sandiaga relatif sama, hanya beda beberapa persen dari Januari. Dan, angka untuk Pak Jokowi-Maruf Amin sedikit meningkat," ujar Djayadi.
Salah satu alasan meningkatnya elektabilitas paslon 01 tersebut adalah, masyarakat cukup puas dengan kinerja pemerintahan era Jokowi. "Sebanyak 71 persen responden yang ada mengaku cukup puas, bahkan sangat puas dengan kinerja Presiden Jokowi," ujar Djayadi.
Selain itu, ia mengatakan, 66 persen responden mengaku percaya dengan kepemimpinan Jokowi ksejumlah program Jokowi yang dirasakan manfaatnya. "Hanya 18 hingga 19 persen masyarakat yang menyatakan kondisi ekonomi nasional lebih buruk dari tahun lalu," ujar Djayadi.
Dalam survei kali ini, SMRC melakukannya pada Februari-Maret 2019 dengan 2.820 responden. Survei dilakukan di 34 provinsi di Indonesia dengan metode multistage random sampling. Dengan margin error sebesar 2 persen.