Jumat 15 Mar 2019 10:39 WIB

Kota Padang Terus Gali Potensi Wisata

Pertumbuhan pariwisata akan berdampak positif bagi peningkatan masyarakat

Rep: Febrian Fachri/ Red: Esthi Maharani
Foto udara Kereta Api (KA) Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Minangkabau Ekspres, melintas di antara permukiman di Kota Padang, Sumatera Barat, Rabu (13/3/2019).
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Foto udara Kereta Api (KA) Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Minangkabau Ekspres, melintas di antara permukiman di Kota Padang, Sumatera Barat, Rabu (13/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - Wali Kota Padang Mahyeldi Asharullah mengatakan pemerintahannya akan terus menggali potensi wisata di Kota Padang dan sekitarnya.  Mahyeldi menyebut akan terus mencari cara supaya jumlah kedatangan wisatawan ke Kota Padang terus meningkat. Karena pertumbuhan pariwisata akan berdampak positif bagi peningkatan masyarakat di bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UKMK).

"Disamping potensi lain, fokus Padang masih pariwisata. Bagaimana kunjungan terus meningkat, ekonomi masyarakat meningkat. Ini harus kita rawat. Secara berangsur, pariwata mengeliatkan produk UMKM. Usaha perhotelan, dan sebagainya," kata Mahyeldi melalui keterangan tertulis yang diterima Republika, Jumat (15/3).

Baca Juga

Hal ini disampaikan Mahyeldi pada acara Padang Economic Conference 2019 kemarin, Kamis (14/3) di Grand Inna Muara, Padang. Selama ini kata Mahyeldi potensi wisata Kota Padang memang paling ampuh dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. Padang kata dia memiliki keuntungan sebagai kota yang terletak di pantai barat Pulau Sumatera. Hal itu membuat wisata pantai Padang punya nilai-nilai keindahan karena langsung berhadapan dengan Samudera Hindia.

Berdasarkan catatan pemerintah Kota Padang sejak 2015 sampai 2018 ada peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Padang yakni mencapai 405 persen. Pemerintah kata dia akan berupaya menjaga dan meningkatkan jumlah itu. Walau saat ini sedang dalam tantangan kenaikan harga tiket pesawat hampir di semua maskapai.

"Peluang investasi lain tentu kami gali terus tapi tetap memperioritaskan pariwisata," ujar Mahyeldi.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Padang, Rudy Rinaldy tak menampik untuk memajukan sektor pariwisata di Kota Padang membutukan investor. Karena keuangan negara dan pemda tidak mencukupi untuk menggencarkan pembangunan sebuah daerah.

"Investasi dibutuhkan untuk menutupi kelemahan keuangan Negara. Seperti APBD Kota, Provinsi, dan APBN. Investasi ini untuk menutupi 30 persen kekurangan APBD setiap daerah," ucap Rudy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement