REPUBLIKA.CO.ID, SALATIGA -- Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) terus meningkatkan konsolidasi pemenangan pasangan calon presiden Joko Widodo-KH Maruf Amin. Bertempat di Gedung Pertemuan Kota Salatiga, Selasa (12/3) malam, sedikitnya seribu kiai di Jawa Tengah berkumpul dalam acara Silaturahim Masayikh dan Alumni Pondok Pesantren Lirboyo dan Al Falah Ploso, Kediri.
“Kenapa harus memilih Pak Jokowi dan KH Maruf Amin? Karena pasangan ini yang telah terbukti memiliki komitmen kuat terhadap kalangan santri,” kata Muhaimin Iskandar seperti dalam siaran pers, Rabu (13/3).
Komitmen Jokowi, lanjutnya, ditunjukkan dengan berbagai program yang prosantri, serta menetapkan 22 Oktober sebagai hari Santri Nasional sebagai pengakuan atas jasa para kiai dan ulama dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan serta keutuhan NKRI. Apalagi KH Maruf Amin, menurut Muhaimun, adalah Rais ‘Aam Nahdlatul Ulama”.
Hadir pada acara tersebut sejumlah kyai sepuh, antara lain KH. Abdulloh Kafabihi Mahrus, (Lirboyo, Kediri) KH. Anwar Manshur (Lirboyo), KH. Zainuddin Jazuli Ustman (Al-Falah Ploso), KH. Nurul Huda Jazuli (Al-Falah Ploso), KH. Anwar Iskandar (Al Amin, Kediri) beserta sedikitnya 1000 Alumni kedua Pesantren tersebut. Dari jajaran PKB hadir Sekjen M Hanif Dhakiri, Ketua PKB Jateng KH Yusuf Chudlori serta sejumlah Caleg PKB.
Dalam pidatonya, KH Anwar Iskandar menyampaikan maksud silaturrahim adalah mengajak seluruh masyarakat alumni Pesantren Ploso dan Lirboyo untuk mendukung pasangan calon presiden Joko Widodo-KH Maruf Amin. “Tujuh belas April nanti, luangkan waktu satu menit saja untuk memilih KH Maruf Amin sebagai Wakil Presidennya Bapak Jokowi. Ini adalah dawuh para kyai Ploso dan Lirboyo,” kata KH Anwar Iskandar.
Saat KH Zainuddin Jazuli Ustman memberikan sambutan, tiba-tiba Ketua PKB Jawa Tengah, KH Yusuf Chudlori menghampiri dan mengulurkan telepon. Ternyata, suara di ujung telepon adalah Presiden Joko Widodo yang terdengar melalui load spreaker. “Kami menghaturkan ucapan terima kasih sebesar-besarnya atas seluruh dukungan yang diberikan kepada kami dan kepada KH Maruf Amin,” kata Jokowi melalui sambungan telepon.
Dalam sambutannya, KH Zainuddin Jazuli Ustman menegaskan, para kyai tak hanya meminta kepada santri untuk memilih pasangan Jokowi-Kyai Maruf, tapi juga harus mengembangkan PKB. Karena masalah politik saat ini sama seperti jihad. Jika dulu jihad identik dengan perang, saat ini jihad di Indonesia adalah jihad politik untuk memilih pemimpin yang sesuai dengan akidah Islam ahlussunah wal jamaah.
Penegasan serupa disampaikan oleh KH Abdulloh Kafabihi Mahrus. Menurutnya, Pilpres bukan kekadar memilih presiden. Tapi memilih pemimpin yang akan menjamin keberlangsungan Islam ahlussunah waljamaah dan NKRI berdasarkan Pancasila.
“Kenapa harus memilih Pak Jokowi dan KH Ma’ruf Amin, karena memperjuangkan Islam ahlussunah waljamaah. Agama dan pemerintahan itu seperti saudara kembar,” tuturnya seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Republika.co.id.