REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus mencari metode menuntaskan masalah sampah. Kali ini Pemkot mencoba menjajaki metode pengolahan sampah yang diolah menjadi etanol.
Sistem pengolahan ini ditawarkan oleh PT. IKAWA. PT. IKAWA mengklaim mampu mengelola sampah sampai habis di tempat tanpa menghasilkan residu yang harus dibuang. Bahkan, hasil dari pengolahan sampah ini disebut-sebut mampu menghasilkan etanol.
Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana pun cukup antusias menyimak presentasi awal PT. IKAWA. Untuk selanjutnya, dia pun sepakat untuk melihat langsung uji coba metode baru ini pada pekan depan.
"Hari ini kita ingin tahu sama satu metode lagi cara pengolahan sampah, tadi teman-teman dari PT. IKAWA menyampaikan ada satu metode pengolahan sampah yang ujungnya itu menghasilkan etanol," kata Yana usai menerima presentasi di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Jalan Indramayu, Bandung, Jumat (8/3) seperti dalam siaran persnya.
Selain etanol, kata Yana, dengan metode baru ini, PT. IKAWA mengklaim, proses pengolahan mampu menghasilkan energi listrik, liquid Co2, akuades dan briket.
"Ini baru presentasi verbal, nanti minggu depan kita lihat proses dan mesinnya. Saya kalau tidak lihat langsung nggak percaya juga, nanti malah hoaks lagi," ujarnya.
Yana kembali menegaskan, Pemkot Bandung sangat serius menyikapi persoalan sampah ini. Di masa kepemimpinannya bersama Oded Muhammad Danial ini, Kota Bandung harus mampu menekan angka produksi sampah.
Sebab, kata dia, sampah merupakan satu bom waktu. Apabila Sarimukti ditutup maka Kota Bandung sangat berkepentingan untuk menyelesaikan sampah itu di tempat.
Oleh karenanya, Yana tidak akan bosan untuk terus menjajaki beragam metode baru pengolahan sampah. Hal itu demi mencari metode terbaik guna menuntaskan masalah sampah secara efektif dan efisien.
"Kita coba berbagai metode sehingga sampah bisa selesainya di Bandung ya ditempatnya. Jadi tidak perlu lagi diangkut," cetusnya.