Jumat 08 Mar 2019 07:19 WIB

Pemprov Diminta Kaji Jalur Pejalan Kaki Dukuh Atas

Terowongan Jalan Kendal akan berubah fungsi sebagai pedestrian

Rep: Mimi Kartika/ Red: Esthi Maharani
Petugas berktivitas didekat mini information center atau pusat layanan informasi di Stasiun MRT Dukuh Atas, Jakarta, Senin (7/1).
Foto: Republika/Prayogi
Petugas berktivitas didekat mini information center atau pusat layanan informasi di Stasiun MRT Dukuh Atas, Jakarta, Senin (7/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus menyambut baik pembangunan jalur pedestrian atau pejalan kaki di Jalan Kendal (bawah lintas atas Jalan Jenderal Sudirman), Jakarta Pusat. Akan tetapi, ia meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melakukan kajian terlebih dahulu.

"Jadi harus dipastikan juga jumlah penumpang yang turun sebagai pejalan kaki luapannya berapa banyak apakah cukup. Harus benar-benar jangan sampai membangun ala kadarnya," ujar Alfred saat dihubungi Republika, Kamis (7/3).

Menurut dia, akan ada ratusan ribu penumpang kereta rel listrik (KRL) dari Stasiun Sudirman, kereta bandara dari Stasiun BNI City, halte Transjakarta, dan moda raya terpadu (MRT) yang yang akan melalui jalur pejalan kaki tersebut. Sehingga, lebar jalur perlu diperhatikan agar mencukupi. Ia menghitung, setiap pejalan kaki tanpa membawa barang bawaan memerlukan ruang sekitar 50 sentimeter.

"Jumlah penumpang itu akan berapa banyak apakah sebanding dengan trotoar yang akan dibangun," kata Alfred.

PT MRT Jakarta bekerja sama dengan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) selaku operator KRL, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta), dan PT Railink sebagai operator kereta api bandara. Para operator transportasi umum itu bekerja sama dalam mengembangkan kawasan Dukuh Atas sebagai kawasan Transit Oriented Development (TOD).

Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Silvia Halim mengatakan, fasilitas jalur pejalan kaki tersebut mengalihfungsikan terowongan Jalan Kendal sebagai area pejalan kaki. Termasuk berikut penyediaan laybay atau area pemberhentian dan tunggu Transjakarta.

"Terowongan Jalan Kendal akan berubah fungsi sebagai pedestrian dengan berbagai aktivitas yang bisa dilakukan," ujar kesempatan yang sama.

Dari titik Stasiun MRT Dukuh Atas, tengah digarap proyek fisik jalur pejalan kaki penghubung Jalan Kendal menuju Jalan Blora dengan radius 700 meter. Berada di sisi Sungai Kanal Barat sepanjang 179 meter dengan lebar 8 meter lebih.

Ia menjelaskan, adanya pedestrian untuk mempermudah perpindahan para penumpang dari moda transportasi ke moda lainnya. Untuk itu, pihaknya juga bekerja sama dengan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta untuk menutup lalu lintas yang mengarah ke terowongan di Jalan Kendal tersebut.

Dishub DKI Jakarta telah menutup sebagian ruas Jalan Kendal, Stasiun Sudirman, Jakarta Pusat sejak Ahad (3/3) lalu. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dishub DKI Jakarta Sigit Wijatmoko mengatakan, penutupan jalan tersebut juga untuk menunjang pengoperasian transportasi umum di kawasan Dukuh Atas.

"Sosialisasi sudah dilaksanakan dan hari Minggu kita sudah langsung melaksanakan pembangunan fisik maupun penutupan arus lalu lintas," kata Sigit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement