Kamis 07 Mar 2019 18:00 WIB

KPU Siapkan TPS Khusus untuk Wilayah Terdampak Gempa

KPU Kota Palu sedang melakukan penataan TPS.

Pengungsi korban bencana gempa, tsunami dan likuifaksi mengambil air bersih yang disalurkan ke tenda hunian mereka di Kamp Pengungsian, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (17/1/2019).
Foto: Antara/Mohamad Hamzah
Pengungsi korban bencana gempa, tsunami dan likuifaksi mengambil air bersih yang disalurkan ke tenda hunian mereka di Kamp Pengungsian, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (17/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID,  PALU -- Komisi Pemilihan Umum Kota Palu, Sulawesi Tengah, memberikan perhatian khusus pada beberapa wilayah terdampak parah bencana gempa bumi tahun lalu. Yaitu, dengan menyiapkan tempat pemungutan suara khsusu untuk  pemilihan presiden, pemilihan anggota legislatif dan anggota DPD tanggal 17 April 2019.

Ketua KPU Kota Palu Agus Salim Wahid, mengatakan sedang melakukan penataan TPS di beberapa titik khusus seperti di Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan dan Balaroa di Kecamatan Palu Barat. Kedua lokasi permukiman padat penduduk tersebut saat gempa bumi dan tsunami terjadi juga likuefaksi.

Baca Juga

Seluruh bangunan dan harta benda milik warga di dua permukiman penduduk itu hancur dan lenyap seperti ditelan bumi. Bahkan banyak warga yang meninggal dunia dan hilang diduga terkubur di Balaroa dan Petobo.

Karena itu, Petobo dan Balaroa mendapat perhatian khusus oleh KPU. Ini menyangkut data dan hak pemilih yang harus disalurkan saat pelaksanaan pemilu serentak 2019.

"Jadi, di sekitar dua lokasi likuefaksi akan ada TPS khusus untuk para pengungsi korban bencana alam," kata Agus Salim, Kamis (7/3).

Untuk wilayah Balaroa, lanjutnya, TPS akan dibangun di lokasi hunian sementara (huntara). Sementara, untuk wilayah Petobo, tidak ada masalah, sebab lokasi TPS berada dalam satu wilayah sehingga tidak perlu menggunakan formulir A5.

Mereka bisa menyalurkan aspirasi politik pada pemilu serentak 17 April 2019 di TPS yang ada di sekitarnya. Meski banyak warga Kota Palu terdampak bencana alam gempa, tsunami dan likuefaksi yang mengakitbakan penderitaan karena kehilangan anggota keluarga, rumah dan mata pencaharian, namun patut diberi apresiasi karena rata-rata mereka tetap menyatakan ikut memilih dan tidak akan golput.

"Itu disampaikan langsung kepada kami maupun relawan demokrasi ketika turun menemui para korban di lokasi-lokasi pengungsian yang tersebar di beberapa titik dalam wilayah Kota Palu," kata Agus Salim.

Menurut dia, warga cukup antusias menyambut pesta demokrasi lima tahun sekali itu, meski bencana alam yang terjadi di sejumlah wilayah di Sulteng telah menyengsarakan banyak orang.

Berdasarkan data yang ada di KPU Kota Palu, jumlah pemilih di DPT sekarang sebanyak 217.957 orang yang tersebar di 46 kelurahan di delapan kecamatan.

Sedangkan jumlah TPS pemilu serentak di ibu kota Provinsi Sulteng ini sebanyak 1.075 TPS, termasuk di antaranya beberapa TPS khusus yang disiapkan di Lapas Petobo dan Rumah Tahanan (Rutan) Maesa Palu. Agus Salim berharap masyarakat menyalurkan aspirasi politik dengan mendatangi TPS di wilayah masing-masing pada 17 April 2019.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement