REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyatakan, pertarungan pilpres sejatinya sudah "selesai" dan diketahui pemenangnya jika mengacu ke analisis tren elektabilitas kedua pasangan capres-cawapres enam bulan terakhir. Berdasarkan survei terbaru, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf unggul di atas 20 persen dari Prabowo-Sandiaga.
"Jika dilihat dari tren atau analisis tren, mohon maaf, pertarungan sudah selesai," kata peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, dalam paparan hasil survei nasional terbaru di Jakarta, Selasa (5/3).
Berdasarkan data survei LSI Denny JA sejak Agustus hingga Februari 2019, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin selalu unggul di atas 20 persen dibandingkan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Dalam survei terbaru LSI yang dilakukan 18-25 Februari 2019, dengan metode multistage random sampling terhadap 1.200 responden dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner dan margin of error survei plus minus 2,9 persen, Jokowi-Ma'ruf tetap unggul 20 persen lebih suara dibandingkan dengan Prabowo-Sandi.
Berdasarkan survei yang dilakukan dengan simulasi kertas suara itu, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf diketahui sebesar 58,7 persen, Prabowo-Sandi 30,9 persen, sedangkan responden tidak menjawab sebesar 9,9 persen dan sisanya 0,5 persen suara tidak sah karena salah mencoblos surat suara atau mencoblos dua kali.
Lebih jauh, meski tren Jokowi-Ma'ruf selalu unggul di atas 20 persen, Ardian menekankan, politik sangat dinamis. Segala kemungkinan dapat terjadi dalam 43 hari waktu kampanye yang tersisa. "Politik bisa sangat dinamis. Dan hasil akhir terkait siapa yang menang dan siapa yang kalah, kita menunggu hasil penghitungan KPU Pusat nanti," tutur Ardian.