REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG -- Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-KH Maruf Amin Hasto Kristiyanto menilai, isi pidato Komandan Kogasma Pemenangan Pemilu Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) lebih baik dibanding apa yang disampaikan capres 02 Prabowo Subianto. Meski memuji pidato AHY, namun Hasto mengatakan tidak sepenuhnya setuju dengan isi pidato yang disampaikan putra SBY itu.
"Pidato AHY tersebut lebih baik daripada pidato politik Prabowo saat itu," kata Hasto Kristiyanto, Ahad (3/3).
Menurut Prabowo, sebagai pimpinan partai, AHY memang punya tanggung jawab untuk menyampaikan hal yang strategis bagi bangsa dan negara di saat-saat jelang Pemilu 2019. "Dari apa yang disampaikan, AHY menyampaikannya semua substansinya dengan baik. Tak ada emosi, semua teratur dan runtut. Semua kami yakini untuk bangsa dan negara. Jadi jauh lebih baik daripada apa yang disampaikan Pak Prabowo sendiri," ujarnya.
Meski memuji pidato AHY, Sekjen PDI Perjuangan tak lantas setuju dengan semua poin yang disampaikan putra kedua Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono itu. Hasto kurang sepakat dengan pendapat AHY yang menyebut bahwa pelaksanaan pemilu serentak dengan ambang batas yang tinggi akan mematikan sistem multi partai di Indonesia.
"Semua partai tetap punya potensi untuk mendapatkan efek elektoral meski berbarengan dengan pilpres. Partai lain juga punya peluang yang sama," ucap Hasto.
Sebelumnya, Hasto menilai pidato politik AHY dilakukan karena ada aspirasi yang tersumbat pada koalisi paslon presiden dan wakil presiden 02, Prabowo-Sandi. "Siapapun bisa menyampaikan pidato politik, tentu saja mungkin ada aspirasi yang tersumbat ya di pasangan 02 sehingga Pak AHY harus melakukan pidato politik," kata Hasto dalam Safari Kebangsaan IX PDI Perjuangan, di Lampung, Sabtu (2/3).
Menurutnya, pidato politik jelang pemilihan presiden seharusnya dilakukan oleh calon presiden dan wakil presiden yang berkontestasi. Semisal, pidato politik calon presiden 01 Joko Widodo, di Sentul International Convention Center, Minggu (24/2). "Ya pidato politik dalam situasi seperti ini, bagi kami dilakukan oleh pasangan calon presiden dan wakil presiden," katanya.
Hasto menilai positif pidato politik AHY, selama itu mencerahkan dan membangun peradaban untuk kepentingan bangsa dan negara. "Kami menilai itu merupakan hal yang positif karena memang sudah menjadi hak tiap pimpinan parpol untuk menyampaikan pidato," ucapnya.
AHY menggelar pidato politik di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Jumat, 1 Maret 2019. Setidaknya ada tiga poin utama yang disampaikan. Yakni soal tantangan Indonesia 2019-2024 dalam perspektif dunia internasional dan nasional; persoalan dan aspirasi rakyat serta solusi dan kebijakan yang ditawarkan PD dan ajakan PD menyikapi perkembangan situasi sosial politik dewasa ini.