Ahad 03 Mar 2019 17:41 WIB

Cerita Jokowi 'Dipaksa' Duduk oleh Relawan Pemuda Pancasila

Ada kejadian menarik saat deklarasi dukungan pemuda pancasila untuk capres Jokowi.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Bayu Hermawan
 Deklarasi Dukungan Relawan PP. Suasana deklarasi dukungan relawan Pemuda Pancasila untuk paslon Jokowi-Ma'ruf di gedung Istora Senayan pada Ahad, (3/3).
Foto: Republika/Rizky Suryarandika
Deklarasi Dukungan Relawan PP. Suasana deklarasi dukungan relawan Pemuda Pancasila untuk paslon Jokowi-Ma'ruf di gedung Istora Senayan pada Ahad, (3/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada kejadian menarik saat kegiatan deklarasi dukungan relawan Pemuda Pancasila (PP) untuk Capres Joko Widodo di Istora Senayan, pada Ahad (3/3). Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo dipaksa duduk di karpet oleh para relawan PP.

Terpantau, Jokowi tiba sekitar pukul 16.00 WIB. Kedatangannya disambut riuh tepuk tangan relawan yang telah menunggu hampir empat jam. Setibanya di lokasi, ia menyalami sejumlah relawan PP dan menerima permintaan untuk berfoto bersama.

Kemudian Jokowi beranjak ke bagian depan dekat podium. Jokowi berdiri mendengarkan sambutan dari Ketua PP Yapto Sulistyo Suryo Sumarno. Tiba-tiba, Relawan PP yang berdiri di bagian belakang  meminta barisan di bagian depan agar duduk. Setelah mendengarkan suara dari belakang, Jokowi mengamini permintaan relawan.

"Coba bayangin itu yang belakang yang nyuruh depan (Jokowi) duduk. Inilah pemimpin yang sama rakyat nurut. Beliau tidak disediakan kursi. Kalian wajib menjaga beliau ya," kata Yapto memuji Jokowi di lokasi yang disambut tepuk tangan relawan PP.

Aksi Jokowi tersebut secepat kilat ditiru Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo, Ketua TKN Joko Widodo-KH Maruf Amin, Erick Thohir, tokoh

PP La Nyalla Mahmud Mattaliti yang turut hadir. Mereka yang semula berada di bagian depan langsung duduk di lantai karpet berwarna merah.

Yapto menyatakan dukungannya pada paslon Jokowi-Ma'ruf. Ia berharap para relawan PP memberi suara bagi paslon nomor urut 01 itu. "Kita bukan pendukung tapi pemilih, pendukung Jokowi itu parpol, kami hanya pemilih," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement